PEMERINTAH Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menggelar pertemuan dengan sejumlah perwakilan aparat desa sekitar tambang emas Tumpang Pitu di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, kemarin. Dialog untuk menemukan solusi damai itu berlangsung di pendopo kabupaten, dipimpin Penjabat Bupati Banyuwangi, Zarkasi, kemarin. Zarkasi mengatakan, pertemuan ini dimaksudkan untuk menampung aspirasi warga Kecamatan Pesanggaran terkait dengan pengoperasian tambang emas Tumpang Pitu. Dialog ini, lanjut dia, sebagai upaya pemerintah menyatukan dan mencarikan solusi terkait dengan aksi massa yang dilakukan warga.
"Kita akan membantu menyampaikan kepada yang terkait. Percayalah, kami akan membantu mencarikan win-win solution atas masalah ini. Perusahaan penambangan juga setelah ini harus duduk bareng masyarakat guna mendapatkan solusinya," kata Zarkasi di hadapan para kepala desa dan kepala dusun. Sebelumnya, area proyek infrastruktur dan perkantoran tambang emas Tumpang Pitu milik PT Bumi Suksesindo (BSI) diserbu massa. Aksi tersebut beberapa kali terjadi selama kurun waktu satu bulan terakhir. Terakhir, kerusuhan paling parah terjadi pada Rabu (25/11) hingga Kamis (26/11). Massa menyerbu lokasi, merusak, dan membakar hampir semua fasilitas PT BSI.
Peristiwa itu terjadi setelah warga tidak puas dengan hasil pertemuan dengan pemilik tambang emas PT Bumi Suksesindo. Dalam bentrokan itu, dua warga terkena peluru mental dan dua polisi luka terkena lemparan batu. Imbauan agar aktivitas tambang dihentikan dulu juga disuarakan Gubernur Jatim Soekarwo di Surabaya, kemarin. Menurut Gubernur, semua elemen bisa menahan diri untuk tidak membawa suasana di Banyuwangi semakin panas apalagi menjelang pilkada, pada 9 Desember mendatang.