Headline

Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.

Perlawanan Kotak Kosong Berlanjut

Akhmad Safuan
27/1/2017 08:22
Perlawanan Kotak  Kosong Berlanjut
(MI/ACHMAD SAPUAN)

RIBUAN orang telah meneken dukungan terhadap kotak kosong dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Kabupaten Pati, Jawa Tengah, kemarin. Para pendukung kotak kosong membubuhkan ribuan tanda tangan di atas kain putih sepanjang 400 meter yang terbentang mulai Jalan Pemuda hingga Jalan Sudirman, Pati.
Hal itu menjadi bentuk perlawan­an masyarakat terhadap calon tunggal Haryanto-Saiful Arifin dalam pilkada 15 Februari 2017 mendatang.

“Kami tidak gentar karena ini merupakan suara rakyat Pati yang sesungguhnya dalam berdemokrasi. Meskipun sejak awal terus dihambat eksistensinya, tetap akan berjuang memenangkan kotak kosong,” kata Sutiyo, Ketua Aliansi Kawal Demokrasi Pilkada (AKDP) Pati.

Sejak pagi, sekitar 10.000 warga pendukung kotak kosong pilkada Pati telah berkumpul di beberapa titik di luar Pati. Satu demi satu masuk dan berkumpul di posko pemenangan di Jalan Pemuda, Pati, dengan berjalan kaki ataupun berkendara.

Akan tetapi, ribuan orang lainnya dari arah selatan terhambat karena aksi brigade polisi yang tidak jauh dari jembatan menuju ke arah kota. Polisi tetap berkukuh melarang mereka melanjutkan aksi.

“Aksi ini memang sudah diberitahukan. Akan tetapi, pada saat yang bersamaan, tim sukses dari pasangan Haryanto-Saiful Arifin juga akan berkampanye dengan rute yang sama. Karena itu, keduanya kami larang,” tukas Kepala Polres Pati AKB Ari Wibowo.

Akan tetapi, saat ditanya adakah surat pengajuan dari pihak tim kampanye calon tunggal tersebut, Ari tidak bisa menunjukkan. Dalam pengakuannya, Sutiyo mengaku dipanggil mendadak oleh Kapolres Pati pada Rabu (25/1) sore. Kapolres meminta agar pihaknya tidak melakukan aksi tersebut karena berbarengan dengan aksi pasangan calon tunggal dalam pilkada Pati.

“Saya berterima kasih kepada seluruh pendukung kotak kosong. Meskipun tanpa bayaran dan dihambat, mereka tetap berupaya datang,” ucap Sutiyo.

Ambil alih
Penyelenggaraan pilkada Kota Jayapura, Papua, diambil alih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua, setelah tiga komisioner mereka dipecat Dewan Kehormat­an Penyelenggara Pemilu (DKPP) pada 20 Januari lalu. Pilkada Jayapura juga diikuti calon tunggal, yakni Benhur Tommy Mano-Rustam Saru.

“Dua komisioner KPU Kota Jaya­pura yang masih tersisa tetap ber­aktivitas, tetapi tak bisa mengambil keputusan,” sebut komisioner KPU Papua Musa Sombuk.

Tahapan berikutnya yang akan dilakukan ialah debat kandidat. Karena calon tunggal, model debat kandidat pilkada Jayapura akan diubah menjadi tanya jawab yang dilakukan panelis kepada pasangan calon bersangkutan.

Komisioner KPU Pusat Hasyim Asy’ari menyoroti jumlah pemilih yang ada di Pulau Nusakamba­ngan, Cilacap, Jawa Tengah, untuk pilkada Cilacap. Selain ada warga binaan, di pulau penjara tersebut ada warga serta petugas sejumlah lembaga pemasyarakatan (LP).

Sementara itu, KPU Pringsewu, Lampung, telah menghimpun dua laporan dan lima temuan dugaan pelanggaran pemilu yang dilakukan tim sukses pasangan calon. Namun, dari semua laporan dan temuan tersebut, setelah diklarifikasi tidak terbukti. (MC/LD/FL/EP/N-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya