Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Kinerja Buruk, Ketua Tim Saber Pungli Diganti

18/1/2017 08:40
Kinerja Buruk, Ketua Tim Saber Pungli Diganti
(Ilustrasi)

PEMERINTAH Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, telah mengganti pemimpin tim Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) karena dianggap kurang maksimal dalam memberantas kasus-kasus pungli.

Tim Saber Pungli Kota Kupang yang dipimpin Inspektur Kota Kupang telah diganti dari pejabat lama Hamsari kepada pejabat baru Iskandar Kapitan.

“Inspektur yang lama tidak jalan. Saya berharap inspektur yang baru segera berkoordinasi dengan Polres Kupang Kota untuk menyusun rencana aksi mereka,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Kupang Johana Lisapaly, Selasa (17/1).

Sejak dibentuk pada 2016, tim Saber Pungli Kota Kupang pernah menangkap delapan orang terdiri dari rekanan dan pegawai dinas PU pada 23 Desember 2016.

Dari Lampung, sejak dibentuk pada 8 November 2016, tim Saber Pungli belum menunjukkan kinerja optimal. Hal itu terlihat dari tidak adanya kasus besar yang diungkap satgas. Menurut pengamat kebijakan publik Lampung Dedy Hermawan, tidak maksimalnya tim Saber Pungli itu disebabkan diisi para birokrat.

Padahal, birokrasi merupakan ladang subur berkembangnya praktik pungli. “Untuk itu, tim satgas seharusnya direstrukturisasi dan diisi para praktisi independen seperti komisioner Ombudsman, masyarakat sipil, wartawan, dan akademisi,” terangnya.

Mantan Ketua Komisi Informasi Provinsi Lampung Juniardi masih mempertanyakan kinerja tim Saber Pungli. “Saya melihat masih pada tingkatan tukang parkir.”

Masih terkait dengan pungli, Bupati Purwakarta Dedi Mulya di meminta tim Saber Pungli Purwakarta yang baru saja dibentuk untuk membidik para calo tenaga kerja sebagai target utama. Dari laporan masyarakat, calo tenaga kerja meminta uang kepada perusahaan dengan jumlah bervariasi mulai Rp1,5 juta sampai Rp8 juta. (PO/EP/NV/RZ/YK/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya