Headline
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
BANJIR yang melanda Kabupaten Aceh Barat semakin meluas.
Bahkan, kini banjir sudah merendam 11 kecamatan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat, Teuku Syahluna Polem, mengatakan 11 kecamatan yang terendam banjir meliputi 74 desa dengan kedalaman air rata-rata 50 cm hingga 1,7 meter.
Sebanyak 5.946 kepala keluarga atau 19.282 jiwa terpaksa mengungsi.
"Banjir yang disebabkan hujan deras yang terjadi sejak Rabu (4/1) hingga kemarin menyebabkan Sungai Krueng Meureubo dan Krueng Woyla meluap parah," kata Syahluna, Senin (9/1).
Kecamatan yang dilanda banjir ialah Kecamatan Johan Pahlawan, Kecamatan Meurebo, Kecamatan Woyla Timur, Kecamatan Woyla Barat, Kecamatan Woyla, Kecamatan Arongan Lambalek, Kecamatan Samatiga, Kecamatan Bubon, Kecamatan Pantai Cermen, dan Kecamatan Kaway XVI.
Daerah terparah yang dilanda banjir ada di Kecamatan Kaway XVI dan Meurebo dengan kedalaman air hampir 2 meter.
Untuk mengatasi persoalan banjir, pihaknya telah melakukan pembelahan sungai mati yang ada di Desa Suak Sigadeng dan Suak Ujong Kalak.
"Tidak ada korban jiwa. Para pengungsi kini berada di pos-pos pengungsian," lanjutnya.
Hingga saat ini sudah ada tujuh kabupaten yang dilanda banjir.
Bencana itu telah melumpuhkan jalur transportasi dan aktivitas warga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Said Rasul, mengatakan pihaknya belum menetapkan status darurat karena syarat atau tolok ukur yang cukup belum terpenuhi.
Bahkan, pemerintah daerah setempat juga belum mengeluarkan status apa pun.
Banjir juga merendam Kelurahan Wolomaran, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Puluhan rumah terendam akibat meluapnya sejumlah sungai kecil yang melintasi wilayah itu.
Sedikitnya 20 rumah penduduk terendam dengan kedalaman sekitar 1 meter.
"Hanya satu rumah hanyut terbawa banjir, tetapi tidak ada korban jiwa," kata Kepala BPBD NTT Tini Thadeus kepada wartawan.
Di bagian lain, Wargas perumahan Organda Kelurahan Hedam, Distrik Heram, Kota Jayapura, Papua, ricuh saat Penjabat Wali Kota Daniel Pahabol dan rombongan meninjau lokasi banjir, kemarin.
Warga menganggap Pemkot Jayapura tidak serius menangani banjir.
Apalagi, saat warga meminta wali kota meninjau lokasi banjir terparah, Daniel menolak sehingga memicu adu mulut antara warga dan penjabat wali kota tersebut. (FD/MC/YH/PO/RS/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved