Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Tahun Ini Setop Impor Jagung

10/1/2017 01:30
Tahun Ini Setop Impor Jagung
(ANTARA)

MENTERI Pertanian, Amran Sulaiman menjanjikan pada tahun ini tidak akan impor jagung.

Penegasan Amran disampaikan di hadapan para petani jagung di Desa Punaga, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (9/1).

Janji mentan ini disaksikan oleh Wakapolri Komjen Syafruddin, Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang, Plt Bupati Takalar, Darmawan Bintan dan sejumlah pejabat lainnya.

Amran mengatakan pemerintah akan membantu pemberian pupuk dan benih jagung unggul untuk 3 juta hektare lahan, agar terealisasi kran impor jagung ditutup.

"Itu seluruh Indonesia. Untuk Takalar, jika ada sinergi dengan Polda Sulsel dengan lahan seribu hektare, nilainya mencapai Rp200 miliar. Bantuannya termasuk benih dan pupuk gratis," terang Amran.

Bantuan bibit jagung yang semula tiga ribu bibit kini dinaikkan menjadi 10 ribu bibit.

Target nasional industri jagung pada 2017 adalah 25 juta ton, naik 4 ton dari target 2015 hanya 19 juta ton, dan pada 2016 sebanyak 23,1 juta ton.

"Kalau tahun ini bisa 25 juta ton, artinya tidak perlu nunggu 2018 karena pada 2017 sudah tidak perlu impor jagung," pungkas Amran.

Sedangkan di Jawa Tengah, hama tikus menyerang puluhan hektare tanaman jagung siap panen di Desa Kubangputan, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes.

Tanaman jagung yang diserang hama tikus rata-rata berumur 70 hari, sedangkan masa panen jagung berusia 80 hari. Mahfudin, 40 petani jagung mengatakan serangan hama tikus dilakukan pada malam hari sehingga petani sulit memberantasnya.

Mahfudin mengaku akibat serangan hama tikus, dalam kondisi normal untuk satu hektare tanaman jagung bisa panen sampai 10 ton.

"Kini hanya panen 5-6 ton. Kerugiannya sekitar Rp7 juta hingga Rp8 juta," terangnya.

Serangan hama juga terjadi pada lahan padi di Kabupaten Sukoharjo yang belum lama ini digenangi banjir anak sungai Bengawan Solo.

Koordinator Petani Dam Colo Timur, Jigong Sarjanto mengatakan dari 1600 ha sawah yang direndam banjir, ada ratusan hektare sawah yang diserang hama wereng.

Di Wonogiri, untuk menangani krisis pangan karena musim hujan ekstrem, Bupati Joko Sutopo terus mencari solusi agar kondisi rawan pangan, terutama di wilayah selayan bisa teratasi.

"Di wilayah itu bila musim kemarau kekurangan air. Bila hujan tanaman palawija cepat membusuk, sehingga menguras cadangan pangan," ungkap Joko. (LN/WJ/JI/MR/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya