Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Jaringan Internasional Pembobol ATM Dibekuk

Arnoldus Dhae
31/12/2016 13:25
Jaringan Internasional Pembobol ATM Dibekuk
(ANTARA)

SATUAN Resmob Polresta Denpasar menangkap jaringan internasional pembobolan di mesin anjungan tunai mandiri (ATM) Bank BNI yang dilakukan oleh tiga warga negara asing (WNA).

Modus ketiga WNA itu dengan memasang alat scammer, yang dipakai untuk menyedot sejumlah uang yang ada di mesin ATM. Tiga tersangka WNA itu yakni Hikmet Ozturk, Ali Riza Gorcoy, dan Ulvi Torker yang kesemuanya berasal dari Turki.

Kapolresta Denpasar Kombes Pol Hadi Purnomo menjelaskan kronologi peristiwa pembobolan ATM yang nyaris merugikan sejumlah nasabah yang menarik uang di ATM tersebut. Untungnya, kata Kapolres, belum ada korban yang melapor kepada pihaknya apabila memang uangnya di Bank BNI telah dikuras para tersangka.

Kejadian yang berlangsung pada Rabu (28/12) sekitar pukul 13.00 Wita tersebut terbongkar saat dua orang sekuriti dan satu pegawai Bank BNI melakukan pengisian ulang di ATM di Jalan Dewi Sri, Kuta, Badung. Di ATM tersebut telah ditemukan sebuah alat scammer yang terpasang di ATM.

"Selanjutnya dilakukan penyanggongan di TKP. Sekitar pukul 20.35 Wita datang seorang tamu asing berkebangsaan Turki yang mencurigakan dengan berpura-pura menelepon dan masuk ke toko dan lanjut datang tamu asing dan langsung masuk ke ATM BNI dan mengambil alat scammer yang terpasang di mesin ATM BNI dan dimasukkan ke dalam bajunya. Selanjutnya orang tersebut diamankan dan mengaku bernama Hikmet Ozturk, asal Turki," beber Hadi di Denpasar, Sabtu (31/12).

Selanjutnya dilakukan pengembangan kasus oleh Resmob dan kemuian polisi berhasil mengamankan kedua rekan pelaku yang menginap di Hotel Budhi di Kamar No 302 Jalan Kartika Plaza Kuta, Badung, dan ditemukan barang-barang yang diduga terkait dengan pencurian data nasabah bank.

Petugas melakukan pengembangan lagi di Hotel Agung Cotagge dan ditemukan sejumlah barang bukti (BB). BB tersebut antara lain 2 buah alat scammer, 2 buah laptop merek Asus dan Acer 3, buah harddisk eksternal, 6 buah kotak hitam diduga router, dan 4 buah kanopi mesin ATM.

Selain mengamankan ketiga tersangka, petugas juga telah memeriksa sejumlah saksi yang berinsial IN, IP, IK, AA, dan IKA, semuanya sudah termasuk securiti dan pegawai Bank BNI.

Sementara itu, peran para tersangka, menurut mantan Kapolres Gianyar ini, ialah satu orang memasang alat scammer, kemudian dua rekannya mendeteksi melalui komputer di hotel.

"Sehingga orang yang datang ke ATM itu memastikan data nasabah sudah terkopi. Jadi, sebelum ada korban pelaku sudah ditangkap duluan," katanya.

Ditambahkan Hadi, ketiga WN Turki itu sudah berada di Bali sejak September 2016 dengan menggunakan paspor kunjungan.

"Paspor mereka ini kunjungan bolak balik, jadi kalau habis mereka balik ke Turki untuk memperpanjang," ujarnya.

Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Reinhard Habonaran Nainggolan, mengatakan, modus operandi yang dilakukan oleh tiga tersangka termasuk jaringan profesional.

"Jadi di scammer ini ada kamera kecil, nanti dia menyedot data-data di ATM. Ada dua komponen penting yaitu router dan kamera tersembunyi. Untuk bisa mencuri ini dia menggunakan hidden camera yang ada keypad passwordnya," urainya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya