Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Padang, Eri Sendjaya, mengapresiasi kegiatan Ekspedisi Merah Putih Senyum Anak Nusantara Chapter Padang yang menghadirkan beragam permainan tradisional di tengah pesatnya perkembangan teknologi.
“Siapa lagi kalau bukan kita yang melestarikan adat budaya dan permainan anak-anak kita. Ada hal yang sering terlupakan, yaitu budaya. Permainan anak-anak ini akan menjadi cerita bagi mereka di masa depan,” ujar Eri di Lapangan Seberang Padang, Kecamatan Padang Selatan, kemarin.
Eri juga menyampaikan terima kasih kepada para guru serta sekolah yang menghadirkan siswanya dalam kegiatan tersebut. Ia menegaskan upaya melestarikan budaya ini sejalan dengan visi Kota Padang sebagai Kota Layak Anak, yang sebelumnya juga telah mendapat apresiasi dari kementerian.
“Semoga Senyum Anak Nusantara tidak bosan mengadakan acara serupa agar dapat dimaksimalkan dengan harapan dan tujuan yang sama,” tambahnya.
Ketua Pelaksana Ekspedisi Merah Putih Senyum Anak Nasional Chapter Padang, Syifa Safira, menjelaskan bahwa kegiatan tahun ini merupakan gelaran keenam yang bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia dan Hari Anak Nasional.
Dengan tema Permainan Zaman Dahulu, Seasik Zaman Sekarang, acara tersebut bertujuan menumbuhkan kembali kecintaan anak-anak terhadap kreativitas dan sportivitas.
“Tahun ini istimewa karena kami melibatkan sekolah-sekolah di sekitar Batang Arau. Sebanyak 131 siswa SD Batang Arau ikut serta memainkan permainan tradisional seperti gobak sodor dan bakiak,” terang Syifa.
Yose Hendra (YH)
Images
Gerbatsu memiliki tujuan membiasakan anak-anak untuk mengonsumsi makanan dan minuman bergizi seperti biskuit dan susu.
Gerakan ini lahir dari kepedulian masyarakat setempat terhadap kelestarian lingkungan.
Giring mencontohkan kelahiran Tarian Kecak di Bali pada 1930 yang kini telah mendunia berkat kolaborasi dan sinergi.
"Untuk tahap awal kita berencana mengembangkan usaha sebagai agen gas. Kemudian, karena wilayah kami mayoritas memiliki lahan pertanian, kami juga membuka kios pupuk dan pembibitan ikan,"
Kegiatan MPLS dijadwalkan berlangsung selama empat hari, 14-17 Juli 2025. Kepala SMAN 3, Febriace secara resmi membuka kegiatan ini dan menyampaikan pesan penting kepada peserta didik baru.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved