Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PENDIDIKAN berkualitas menjadi salah satu capaian dalam pembangunan berkelanjutan. BRI Peduli selaku payung dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui inisiatif Program Literasi Anak Negeri.
Kali ini, Program Literasi Anak Negeri BRI Peduli dilaksanakan di SD Negeri (SDN) 1 Malaka yang berlokasi di Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Program ini dilaksanakan dalam berbagai kegiatan seperti pelatihan bagi guru dan kelas tambahan interaktif bagi siswa yang didukung oleh tenaga pengajar serta modul khusus yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa.
Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengatakan BRI Peduli Literasi Anak Negeri merupakan program khusus yang dirancang dengan beberapa tujuan seperti meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca dan memahami bacaan, meningkatkan kemandirian siswa dalam belajar dan mengakses informasi, meningkatkan kepercayaan diri dan rasa ingin tahu siswa, serta membangun ekosistem literasi yang berkelanjutan.
Program Literasi Anak Negeri di SDN 1 Malaka NTB ini merupakan bentuk kepedulian bagi kemajuan pendidikan di daerah tertinggal. Ini sejalan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia tahun 2022 yang mengungkapkan sebanyak 7,6 juta penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke atas masih buta huruf.
Provinsi Nusa Tenggara Barat sendiri memiliki tingkat literasi terendah ketiga di Indonesia, dengan 1 dari 9 penduduk NTB mengalami buta huruf. Di tingkat sekolah dasar, banyak siswa masih tertinggal dalam kemampuan membaca dasar. Ketidakmampuan membaca sejak dini menghambat pemahaman pelajaran lainnya, memperburuk ketertinggalan akademik dan menurunkan kepercayaan diri siswa.
“Dengan metode pengajaran berbasis sains yang disesuaikan dengan konteks lokal, program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kemampuan siswa, tetapi juga memperkuat kapasitas guru agar intervensi yang diberikan berdampak secara jangka panjang," kata Hendy dalam keterangan resmi, Selasa (19/8).
Selain itu, program ini juga berfokus pada perbaikan infrastruktur sekolah seperti perpustakaan sekolah dan melengkapinya dengan koleksi buku berbasis ilmu pengetahuan yang menarik guna menumbuhkan minat baca siswa. Untuk membuat pembelajaran lebih menyenangkan, program ini menghadirkan permainan kreatif berbasis tantangan literasi yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa dan dapat diakses oleh seluruh murid di sekolah.
“Semoga bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para siswa dan guru. Nantinya (bisa) menjadi model yang dapat direplikasi di wilayah lain, membuka peluang bagi lebih banyak anak Indonesia untuk mendapatkan akses pendidikan berkualitas dan membangun masa depan yang lebih baik," imbuh Hendy.
Keterbatasan SDN 1 Malaka
Pada kesempatan terpisah, Kepala Sekolah SDN 1 Malaka, Laili Muniroh, menyampaikan bahwa pelaksanaan program ini sangat efektif bagi para siswa di sekolahnya karena memiliki keterbatasan akses buku, bahan bacaan berkualitas dan fasilitas pendidikan. Ini menjadikan kemampuan literasi anak cenderung lebih rendah dibandingkan daerah perkotaan.
Program ini menjadi jembatan untuk menghadirkan sumber bacaan yang layak, sehingga anak-anak tidak tertinggal dalam keterampilan membaca, menulis dan memahami informasi.
“Program ini sangat relevan dilakukan mengingat keadaan sekolah kami saat ini masih jauh dari kemajuan. Program ini juga bukan hanya soal membaca, tetapi juga memahami, mengolah, dan mengkritisi informasi. Program ini membiasakan anak untuk berpikir analitis dan kreatif, yang merupakan modal penting untuk melanjutkan pendidikan dan menghadapi tantangan masa depan. Kami sangat berterima kasih BRI Peduli sudah hadir membantu sekolah kami," ungkapnya.
Laili berharap, program ini nantinya dapat membuat anak lebih terbuka pada dunia luar, memperluas wawasan dan menumbuhkan kepercayaan diri. Anak-anak di daerah tertinggal jadi lebih siap bersaing dengan anak di daerah lain secara lebih setara. (M-1)
Proyek 'Saya Suka Membaca' atau 'I love reading' menyediakan perpustakaan kotak, yang masing-masing berisi lebih dari 125 buku dalam bahasa Indonesia.
Di Abad 21 ini, kecakapan dasar baca, tulis dan hitung sudah tidak memadai lagi.
KETUA Umum Dewan Pimpinan Pusat Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (DPP BKPRMI), Nanang Mubarok menyampaikan harapannya saat tasyakuran Milad BKPRMI yang ke-47
Distribusi hewan kurban ini menyasar ke daerah tertinggal agar keberkahan Idul Adha tersebar merata.
PERCEPATAN pembangunan daerah tertinggal membutuhkan keterlibatan aktif semua pihak. Pelaku CSR diajak berkolaborasi membangun desa sejahtera dan sistem pangan berkelanjutan.
Danantara diyakini akan membawa dampak positif bagi sektor transportasi Indonesia, terutama dalam menopang angkutan perintis di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Kemenko PMK mencatat diperkirakan ada 25 dari 62 kabupaten akan terlepas dari status daerah tertinggal. Daerah tersebut antara lain Kabupaten Lombok Utara, Tojo Una-Una, Nabire,
Daerah yang membutuhkan masjid masih terkonsentrasi di wilayah Indonesia timur dan sebagian Sumatra Utara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved