Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
SATU dari 11 korban gempa bumi magnitudo 5,8 di Poso, Sulawesi Tengah meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RSUD kabupaten.
Korban bernama Katrin Mande meninggal dunia Minggu (17/8) sekitar pukul 22.30 WITA, setelah sebelumnya menjalani perawatan intensif di ICU RSUD Poso akibat luka berat yang dialami.
“Benar, satu dari 11 korban yang dirujuk ke RSUD Poso meninggal dunia,” kata Kepala Pelaksana BPBD Sulteng, Akris Fattah Yunus di Palu, Senin (18/8).
Katrin merupakan warga Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir. Desa Masani menjadi desa yang terdampak parah pascagempa terjadi.
Kepala BPBD Poso, Darma Metusala menjelaskan, semua korban yang mengalami luka berat dan ringan merupakan warga Desa Masani yang saat gempa terjadi sedang melakukan ibadah pagi di gereja.
Para korban tertimpa reruntuhan bangunan gereja yang tiba-tiba ambruk karena tak kuat menahan goyangan gempa. Kondisi luka berat korban beragam.
Namun sebagian besarnya karena mengalami patah tulang kaki dan bagian tubuh lainnya. "Bangunan yang ambruk ini merupakan bagian dari pada bangunan gereja lama yang belum dirobohkan karena bangunan gereja baru belum rampung," ungkap Daema, Minggu (17/8).
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 yang kemudian diupdate menjadi magnitudo 5,8 mengguncang wilayah Poso, Minggu (17/8) pukul 06.38 WITA. Guncangan terjadi di darat pada kedalaman 10 kilo meter dengan episenter berada di koordinat 1,30° LS dan 120,62° BT, tepat di wilayah Poso.
Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa diikuti 57 kali gempa susulan hingga Senin (18/8) pagi. Warga masih diliputi kecemasan karena guncangan terus berulang.
DAMPAK KERUSAKAN
Sejumlah bangunan di Kecamatan Poso Pesisir dan Poso Pesisir Utara mengalami kerusakan. Data sementara mencatat Desa Masani satu gereja rusak berat, Desa Bega dua rumah rusak ringan, Desa Tokorondo dua rumah rusak ringan.
Selain itu, di Desa Towu 21 rumah rusak ringan, empat rumah rusak berat, satu kantor desa, satu gedung SD, dua tempat ibadah juga mengalami rusak ringan.
Sedangkan di Desa Lape delapan rumah rusak ringan, Desa Tangkura lima rumah rusak berat, sembilan rumah rusak ringan, dua gereja rusak ringan, dan satu gedung SD rusak berat. Di Desa Patiwunga dua rumah rusak berat, Desa Kilo satu rumah rusak ringan, dan Desa Maranda empat rumah rusak ringan.
Untuk korban jiwa dan luka dilaporkan satu orang meninggal dunia, sembilan korban luka berat telah menjalani operasi, satu di antaranya kritis.
Selain itu, tujuh korban luka ringan dirawat di RSUD Poso, tujuh korban luka ringan ditangani di Puskesmas Tokorondo, 10 korban luka ringan mendapat perawatan di lokasi oleh Dinas Kesehatan Poso, dan delapan korban luka ringan dirawat di Puskesmas Tangkura.
BPBD Poso bersama aparat desa terus melakukan asesmen dan berkoordinasi dengan pihak terkait. Beberapa kebutuhan mendesak masih diperlukan, antara lain tenda, terpal, lampu taktis, selimut, alas tidur, makanan siap saji, perlengkapan bayi, obat-obatan, serta kendaraan operasional.
Hingga Senin (18/8) pukul 14.30 WITA, gempa susulan masih dirasakan warga. Masyarakat tetap diminta waspada terhadap potensi gempa berikutnya. (E-2)
BNPB melaporkan satu orang meninggal dunia akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 yang mengguncang wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), pada Minggu (17/8).
PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah memastikan seluruh korban gempa bumi magnitudo 6,0 yang melanda Kabupaten Poso mendapat perawatan dengan baik.
GEMPA bumi bumi berkekuatan magnitudo 6,0 mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (17/8) pukul 06.38 WITA. Tiga orang dilaporkan kritis
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved