Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
BANK Jawa Tengah menargetkan 1.000 laku pandai untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat perdesaan. Cara-nya dengan menumbuhkan badan usaha milik desa (BUM-Des) pada 2017. “Sampai akhir tahun ini kami harapkan bisa tercapai 500 agen laku pandai yang tersebar di sejumlah desa di Jawa Tengah,” kata Dirut Bank Jateng, Supriyanto, seusai melakukan perjanjian kerja sama antara Bank Jateng dan kepala desa yang tergabung dalam Perkumpulan Aparatur Desa Seluruh Indonesia (P-Apdesi) DPD Jawa Tengah di Hotel Semesta, Semarang, Senin (28/11) malam.
Menurut Supriyanto, kerja sama tersebut untuk mengembangkan potensi yang ada di desa melalui BUM-Des. “Salah satu potensi yang bisa dikembangkan antara lain menjadi agen laku pandai Bank Jateng. Dengan demikian BUM-Des akan menjadi kepanjangan tangan Bank Jateng untuk melakukan transaksi perbankan sederhana. Bisa penyaluran kredit mikro hingga melayani penjualan pulsa, atau pembayaran rekening listrik dan sebagainya,” tambahnya. Manfaat bagi Bank Jateng dengan menggandeng BUM-Des ialah tidak perlu membuka cabang secara fisik sebab agen laku pandai telah ada dan menempel di BUM-Des. Itu sudah bisa membantu masyarakat perdesaan dengan kredit yang telah disusun bersama Bank Jateng.
“Nantinya masyarakat desa bisa mengakses produk kredit Mitra Jateng 25 dengan kredit maksimal Rp25 juta atau Mitra Jateng 2 dengan batas kredit maksimal Rp2 juta,” jelasnya. Supriyanto menambahkan saat ini Bank Jateng telah memiliki 120 agen laku pandai yang tersebar di seluruh Jawa Tengah. Hingga akhir 2016, Bank Jateng menargetkan ada 500 agen laku pandai terbentuk untuk melayani masyarakat di perdesaan. Bila berhasil, model yang dikembangkan Bank Jateng itu akan menjadi proyek nasional. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo seusai menyaksikan nota kesepahaman antara Bank Jateng dan P-Apdesi menekankan bahwa masyarakat desa perlu mengoptimalkan BUM-Des. Apalagi setelah desa-desa mendapat dukungan dari Bank Jateng.
“Saya harapkan perekonomian desa akan semakin hidup dan dapat menyejahterakan masyarakat desa,” ujarnya. Gubernur mencontohkan BUM-Des Ponggok Klaten mampu mengumpulkan mo-dal hingga Rp10 miliar lebih. “Keterlibatan Bank Jateng mendukung BUM-Des merupakan langkah yang harus diapresiasi dan ditindaklanjuti secara positif dengan mengge-rakkan segenap potensi desa,” ujarnya. Pada kesempatan sama, Ke-tua Umum DPP P-Apdesi Wargiyati menambahkan, dukungan Bank Jateng melalui P-Apdesi dalam mendorong berdirinya BUM-Des di tiap-tiap desa di Jawa Tengah bisa menjadi proyek percontohan dukungan bank daerah terhadap BUM-Des seluruh Indonesia. (HT/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved