Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Pembangunan Flyover di Atas Tanggul masih Wacana

(WJ/SS/LD/N-3)
30/11/2016 04:00
Pembangunan Flyover di Atas Tanggul masih Wacana
(Ist)

PEMERINTAH Kota Surakarta, Jawa Tengah, berencana mengurai kema­cetan luar biasa di wilayah timur dan selatan, khususnya ruas jalan Kapten Mulyadi, dengan membangun jalan layang (flyover) di atas tanggul Sungai Bengawan Solo. Namun, rencana itu menuai polemik. Wakil Ketua DPRD Kota Surakarta Umar Hasyim tidak setuju dengan rencana tersebut dan memilih pembangunan jalan lingkar di perbatasan kota.

“Lebih efektif dan solutif membangun jalan lingkar yang menghubungkan antara daerah di sisi timur dan selatan. Mewujudkan jalan layang di atas tanggul sungai terpanjang di Jawa ini, saya khawatir akan mengganggu fungsinya. Paling tidak konstruksi tanggul akan bermasalah. Padahal fungsi utama tanggul selama ini untuk menahan banjir Bengawan Solo,” ujar politikus PAN itu, Selasa (29/11). Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Surakarta telah melakukan uji kelayakan terkait dengan pembangunan jalan layang di atas tanggul Bengawan Solo itu.

“Kajian awal sudah kita lakukan dan akan ditindaklanjuti dengan proses feasibility study. Jadi ini sebenarnya masih sebatas wacana,” tukas Kepala Bappeda Surakarta Ahmad Yani. Dari Kalimantan Tengah, pemerintah provinsi setempat melalui dinas pekerjaan umum akan mengganti jembatan kelas C dan jembatan kayu secara bertahap. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalteng Leonard S Ampung mengatakan jembatan kelas C di Kalteng harus diganti minimal menggunakan box culvert atau pile slab.

“Saat ini masih banyak jembatan kelas C dan jembatan kayu di Ujung Pandaran, Kabupaten Kotawaringin Timur, Pulang Pisau-Bahaur, Kabupaten Pulang Pisau, dan Linau-Jutuh, Kabupaten Gunung Mas. Di Jawa Tengah, jalan rusak di jalur nasional antara Cilongok dan Ajibarang hingga perbatasan Banyumas-Brebes masih belum selesai diperbaiki. Bahkan di sejumlah titik antara Ci­longok dan Ajibarang ditanami pohon pisang agar pengguna jalan tidak terperosok. Hingga kini banyak pengendara terjatuh di jalur tersebut akibat terperosok jalanan berlubang. “Makanya kami tanam pohon pisang agar para pengendara motor berhati-hati,” kata Sapar, warga Cilongok. (WJ/SS/LD/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya