Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
AWAL smester ganjil, sedikitnya 8.082 mahasiswa baru Universitas Syiah Kuala (USK) mengikuti Pembinaan Akademik dan Karakter Mahasiswa Baru (Pakarmaru) tahun 2025. Hari pertama bersahabat dengan kampus jantung hati masyarakat Aceh itu berkumpul di Gedung AAC Dayan Dawood pada Senin (11/8/205).
Pakarmaru merupakan agenda rutin yang perlu di ikuti oleh mahasiswa baru setiap awal smester satu tahun pertama kuliah. Ini merupakan pembinaan sekaligus menjadi ajang bagi mereka saling mengenal dan menelusuri USK lebih dekat lagi.
"Suatu kebahagiaan bagi kami atas kehadiran adik-adik. Selamat datang di Kampus Jantong Hatee Rakyat Aceh. Kehadiran adik-adik telah kami tunggu sejak awal tahun" tutur Prof Marwan, Rektor Universitas Syiah Kuala (USK) melalui Media Indonesia, di sela-sela acara pembukaan Pakarmaru.
Dikatakan Marwan, para mahasiswa yang sudah lulus dan mengikuti PAKARMARU adalah orang-orang terpilih dari tiga jalur masuk utama. Masing-masing melalui jalur SNBP, SNBT, dan jalur Seleksi Mandiri. Rinciannya 7.713 mahasiswa S1 dan 7.718 D3.
"Sekarang, kami juga sedang menyeleksi mahasiswa dari jalur Afirmasi Pendidikan Tinggi atau disingkat ADik" kata Rektor Marwan, lulusan Birmingham Universiti, Inggris.
Dilatakannya, USK termasuk juga diantara perguruan tinggi negeri pilihan di Indonesia, apalagi di wilayah barat. Hal ini merupakan reputasi USK yang berprestasi, terutama sudah 10 tahun menyandang akreditasi Unggul.
"Tepat Agustus ini, sudah 10 tahun USK konsisten dengan akreditasi Unggul. Untuk itu, kami berharap mahasiswa baru dapat memaksimalkan kesempatan belajar di USK, karena banyak yang ingin kuliah di sini namun belum beruntung lulus, Rektor Marwan yang sudah banyak berumban itu.
Di hadapan mahasiswa baru lintas program studi itu, Rektor menegaskan bahwa USK terus berupaya melahirkan lulusan berprestasi, adaptif, kolaboratif, serta siap bekerja dalam kondisi apapun. Termasuk di tengah suasana terus berubah (volatility), ketidakpastian (uncertainty), kompleks (complexity) dan ambigu (ambiguity). Situasi ini semakin sulit dengan hadirnya transformasi digital yang semakin cepat dan meluas.
"USK punya visi melahirkan lulusan dengan kapasitas enterpreneur dan berdaya saing global sekaligus berdampak sosial. Sesuai dengan visi Diktisaintek, yaitu Kampus Berdampak" tambah Rektor Marwan. (H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved