Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
ANGGOTA Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, mengajak para guru untuk menempatkan etika sebagai landasan utama dalam proses pembelajaran, melebihi logika. Selain itu, guru juga agar tetap mengajak anak didik bahagia dalam menerima pelajaran
Hal itu disampaikan Fikri dalam acara Workshop Pendidikan Penguatan Konsep dan Prinsip Learning (Pembelajaran Mendalam bagi Guru) pada Era Digitalisasi Pendidikan, di Hotel Premeire Tegal, Jawa Tengah, Jumat (8/8).
Fikri menuturkan komposisi ini sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan di era digitalisasi. Dia mengatakan etika harus berada di depan, sedangkan ilmu atau logika berada di belakang. “Artinya, sopan santun dan karakteristik anak didik itu yang paling utama. Ini sangat dibutuhkan di era digitalisasi sekarang,” ujar Fikri.
Fikri mengingatkan para guru dan juga siswa untuk menyaring informasi yang saat ini banyak berseliweran di perangkat komunikasi yang dimiliki agar informasi yang diterima benar-benar sahih tidak tereduksi.
“Kita harus jeli menerima setiap informasi baik yang hoaks, tereduksi atau tidak kredibel yang banyak masuk ke perangkat komunikaasi yang kita miliki,” terang Fikri.
Lanjut Fikri, guru juga harus tetap fokus selain megedukasi anak didik dengan informasi yang valid dan sahih dengan tidak melupakan anak didik menerimanya dengan bahagia. “Namun demikian harus tetap fokus pada satu tema yang diajarkan,” pungkas Fikri yang juga politisi PKS. (E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved