Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
PRESIDEN Joko Widodo meresmikan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Untia di Makassar, Sulawesi Selatan, kemarin. Pelabuhan seluas 5,4 hektare itu mulai dibangun pada 2007 dengan pendanaan bersama pusat dan daerah.
"Pelabuhan Untia ini akan memberi solusi pengembangan industri perikanan. Target ekspor perikanan Sulsel itu sangat tinggi, sebanyak 10% dari total nasional," ucap Presiden di hadapan para nelayan.
Kehadiran pelabuhan itu menjadi penting di kawasan timur Indonesia dan akan dikembangkan menjadi kawasan industri perikanan sebagaimana diamanatkan dalam Inpres 7/2016 tentang Percepatan Pembangunan Industri Perikanan Nasional.
Pada bagian lain, Presiden juga meminta program asuransi untuk nelayan tetap digencarkan guna menjamin masa depan kehidupan keluarga nelayan.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan Pelabuhan Untia akan mendukung aktivitas nelayan di zona wilayah pengelolaan perikanan (WPP) 713 dengan potensi sumber daya ikan sebesar 929.700 ton per tahun meliputi perairan Flores dan Laut Bali.
"Pelabuhan ini juga akan bisa disandari 300 kapal mulai ukuran 5 gross tonnage (GT) sampai 30 GT dan dapat memproduksi 1.680 ton ikan per tahun," urai Susi.
Upaya menuntaskan pembangunan pelabuhan itu bukan perkara mudah. Susi mengungkapkan dana Rp200 miliar dikumpulkan pemerintah yang didukung dengan implementasi Peraturan Presiden No 44 Tahun 2016 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka.
Beberapa investor dalam dan luar negeri diundang untuk berinvestasi di Pelabuhan Perikanan Nusantara Untia. "Salah satu yang telah berkomitmen ialah Blackspace Resources yang akan membangun unit pengolahan ikan sebanyak 300 ton bekerja sama dengan BUMN perikanan (Perum Perindo)," beber Susi.
Setelah meresmikan pelabuhan, Presiden meninjau pembangunan unit pengolahan ikan hasil kerja sama Perum Perindo dengan PT Blackspace Resources Rusia, pelayanan perizinan usaha tangkap, dan sarana pendingin berupa ice flake machine berkapasitas 1,5 ton.
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo optimistis keberadaan Pelabuhan Untia akan meningkatkan kontribusi sektor perikanan Sulsel. "Pemasukan perikanan kita lima tahun lalu menyumbang Rp4 triliun dan sekarang Rp15 triliun. Dengan keberadaan pelabuhan ini, pasti akan lebih," sebutnya.
Presiden berada di Makassar selama dua hari. Sebelumnya, Presiden menggelar pertemuan dengan sejumlah tokoh ulama Sulsel dan melakukan sosialisasi amnesti pajak Jumat (25/11) malam. (LN/N-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved