Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Serangan Hama Tanaman Padi Meningkat di Klaten

Djoko Sardjono
13/7/2025 13:35
Serangan Hama Tanaman Padi Meningkat di Klaten
Pengendalian hama tikus di Klaten.(Djoko Sardjono/MI)

SERANGAN hama tikus, wereng batang coklat, dan penggerek batang di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, meningkat. Serangan hama tersebut perlu diwaspadai dengan gerakan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT).

Dilaporkan bahwa luas serangan hama tikus di Klaten mencapai 78 hektare (Ha), wereng 10 hektare, dan penggerek batang  delapan hektare. Sedangkan luas areal tanaman padi waspada hama tikus 381 hektare, wereng 212 hektare, dan penggerek batang 119 hektare.

Kepala Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten, Lilik Nugraharja, mengatakan serangan hama tikus, wereng, dan penggerek batang meningkat pada pertengahan Juni 2025.

Terkait serangan hama penggerek batang, disebutkan telah menyebar di 19 dari 26 wilayah kecamatan di Kabupaten Klaten, dengan standing crop tanaman padi 17.997 hektare. Tanaman padi ini berumur di kisaran 15 hingga 105 hari setelah tanam (HST).

“Mengingat kerusakan akibat serangan OPT utama pada tanaman pangan, DKPP Klaten meminta petugas pengendali OPT dan penyuluh pertanian lapangan (PPL) di wilayah masing-masing untuk menggiatkan gerakan pengendalian OPT,” imbuhnya.

Ketika dikonfirmasi Media Indonesia, Sabtu (12/7), Lilik menjelaskan untuk kegiatan gerakan pengendalian OPT utama pada tanaman pangan itu diminta dilakukan secara serentak dengan melibatkan camat, perangkat desa, babinsa, dan petani.

“Pengendalian OPT secara gotong royong perlu dilakukan untuk menekan populasi agar tidak semakin berkembang. Langkah dan upaya pengendalian OPT utama tanaman pangan ini telah dilaksanakan pada minggu I dan II Juli 2025,” ujarnya. (H-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya