Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
SELAT Bali merupakan salah satu jalur pelayaran tersibuk di Indonesia yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Bali. Di balik aktivitas pelayarannya yang padat, wilayah ini juga menyimpan catatan kelam tentang berbagai insiden kapal tenggelam yang merenggut korban jiwa dan menimbulkan kerugian besar.
Berikut ini adalah daftar kapal tenggelam di Selat Bali dari tahun ke tahun, lengkap dengan kronologi dan penyebab kecelakaan:
Insiden paling baru terjadi pada 2 Juli 2025, saat kapal feri KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di perairan Selat Bali, hanya 30 menit setelah bertolak dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
Kapal feri KMP Yunicee tenggelam saat hendak bersandar di Pelabuhan Gilimanuk. Insiden ini terjadi akibat gelombang tinggi dan arus laut kuat.
Salah satu tragedi kapal terbesar di Selat Bali, KMP Rafelia II tenggelam saat mengangkut muatan dari Gilimanuk menuju Ketapang.
Berbeda dari kapal feri penumpang, KRI Klewang merupakan kapal perang milik TNI AL. Kapal ini tenggelam akibat kebakaran hebat.
Kapal nelayan jenis slerek ini tenggelam di perairan Banyu Alit, Selat Bali. Meski bukan kapal besar, insiden ini menyita perhatian karena jumlah awak yang besar.
Insiden kapal tenggelam di Selat Bali menjadi pengingat penting akan perlunya peningkatan keselamatan pelayaran, pengecekan teknis kapal secara rutin, dan antisipasi terhadap cuaca buruk. Bagi penumpang dan operator pelayaran, kewaspadaan dan kepatuhan terhadap standar keselamatan menjadi kunci utama mencegah tragedi serupa terulang kembali. (Z-10)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved