Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Delegasi UE Sambangi Solo, Bahas Proyek Beras Rendah Karbon

Widjajadi
30/6/2025 22:15
Delegasi UE Sambangi Solo, Bahas Proyek Beras Rendah Karbon
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi didampingi Wali Kota Solo, Respati Ardi memberikan kenang kenangan kepada pimpinan delegasi UE, Denis Chaibi.(MI/Widjajadi)


DELEGASI Uni Eropa (UE) untuk Indonesia yang terdiri dari sejumlah duta besar dan perwakilan negara-negara anggota Uni Eropa (Tim Eropa) bertemu dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Senin (30/6) untuk membahas kolaborasi dalam mendorong produksi beras rendah karbon (SWITCH-Asia Low Carbon Project).

Pertemuan bilateral yang digelar di Balaikota Solo pada Senin (30/6) mempertemukan H.E. Denis Chaibi, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, mewakili Tim Eropa yang didampingi Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, dan Wali Kota Respati Ardi.

Para pemimpin tersebut menyampaikan pandangan masing-masing pihak mengenai perkembangan dan kolaborasi saat ini dan untuk masa depan di bawah Program SWITCH-Asia. Jawa Tengah dinilai memegang peran penting dan strategis dalam sektor beras dan penanganan iklim di Indonesia.

Proyek SWITCH-Asia Low Carbon Rice Project yang didanai oleh Uni Eropa dan diimplementasikan oleh Preferred by Nature, bekerja sama dengan Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (PERPADI) dan Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP).

Keberadaannya mendukung para petani lokal dan telah memberikan fasilitasi serta pendampingan kepada 150 penggilingan padi di Jawa Tengah dan Jawa Timur. 

Dengan memperkenalkan teknologi pascapanen yang lebih ramah lingkungan dengan bertransisi dari penggilingan diesel ke penggilingan berbasis energi listrik - proyek ini bertujuan untuk mengurangi emisi karbon di tingkat penggilingan, menurunkan biaya produksi, dan meningkatkan mata pencaharian produsen beras.

Proyek ini merupakan bukti bagaimana aksi iklim dan pembangunan ekonomi dapat seiring berjalan. Di Jawa Tengah, saya dan para duta besar lain melihat dampak nyata dari inovasi berkelanjutan, dengan emisi yang lebih rendah, ekonomi pedesaan lebih kokoh, dan kerja sama yang lebih erat antara Eropa dan Indonesia. 

"Program SWITCH-Asia menekankan komitmen kami terhadap kemitraan berkesinambungan yang bermanfaat bagi masyarakat dan bumi," ungkap H.E Denis Chaibi, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia.

PERAN KUNCI
Jawa Tengah, sebagai salah satu provinsi penghasil beras terbesar di Indonesia, memegang peran kunci dalam proyek SWITCH-Asia Low Carbon Rice Project.

Kabupaten-kabupaten seperti Klaten, Sragen, dan Boyolali diproyeksi menjadi lokasi percontohan bagi penggilingan penggilingan padi yang telah mulai beralih ke praktik-praktik hemat energi, meningkatkan rantai nilai setempat, dan berkontribusi pada tujuan iklim nasional.

Perlu diketahui, Jawa Tengah adalah salah satu provinsi terbesar dengan jumlah penduduk 37 juta orang di 36 kabupaten dan kota dan menjadi produsen beras nomor 2 di Indonesia, serta menyumbang pangan beras sebesar 18% dari kebutuhan beras nasional. 

Di Jawa Tengah juga terdapat sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN), dan kami mengundang investasi dari dalam maupun luar negeri dalam bidang swasembada pangan, ekonomi hijau, dan pariwisata. 

"Ekonomi Jawa Tengah sangat sehat dan kami akan membantu mengawal proses perizinan serta memberikan insentif pajak untuk proyek ekonomi hijau,” sergah Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi.

Sedang Pemkot Solo menyelenggarakan pertemuan ini sebagai bagian dari upaya memposisikan diri sebagai pusat tata kelola pemerintah yang ramah lingkungan disertai  pembangunan yang inklusif.

“Kami meyakini bahwa pengembangan pertanian rendah karbon, sebagaimana diusung dalam proyek SWITCH-Asia Low Carbon Rice, sangat selaras dengan visi Kota Solo menciptakan ekosistem pertanian yang berkelanjutan," kata Respati.

Dia mengatakan, pendekatan tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga berbasis pemberdayaan masyarakat dan inovasi teknologi, merupakan 
langkah strategis dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan krisis pangan. 

Pemkot Solo berharap dapat bertukar pandangan, memperkuat kolaborasi, serta meningkatkan peran dalam jejaring kerja sama global, khususnya dalam agenda transformasi sistem pangan dan adaptasi perubahan iklim.

KUNJUNGAN LAPANGAN
Usai pertemuan di Balaikota Solo, rombongan Uni Eropa melanjutkan perjalanan ke Madiun untuk melakukan kunjungan lapangan ke lokasi implementasi proyek beras rendah karbon oleh para mitra pelaksana.

Selain itu mereka juga meninjau ke penggilingan dan sawah padi, untuk berdialog dengan kelompok petani beras setempat. Rombongan delegasi UE melanjutkan pertemuan bilateral antara Uni Eropa dan Emil Elestianto Dardak, Wakil Gubernur Jawa 
Timur. 

Yang jelas, Program SWITCH-Asia merupakan salah satu inisiatif utama Uni Eropa mempromosikan konsumsi dan produksi berkelanjutan. Proyek sudah berjalan di 42 negara di wilayah Asia, Timur Tengah, dan Pasifik.

Mereka sudah mendanai 158 proyek yang melibatkan lebih dari 500 mitra di benua Asia dan Eropa, yang secara langsung dan tidak langsung mendukung hingga 80.000 UMK. (E-2)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik