Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Paguyuban Demak Bintoro Nusantara Berharap Bencana Rob di Sayung Demak Jadi Perhatian Presiden

Haryanto Mega
16/6/2025 17:24
Paguyuban Demak Bintoro Nusantara Berharap Bencana Rob di Sayung Demak Jadi Perhatian Presiden
Warga Demak, Jawa Tengah, menggelar istigasah supaya banjir rob di Demak segera teratasi.(Dok.Istimewa)

BANJIR rob di Demak, khususnya di wilayah Kecamatan Sayung yang sudah bertahun-tahun melanda beberapa Desa yang sudah meresahkan masyarakat setempat. Banjir rob ini menjadi perhatian serius PCNU Kabupaten Demak, masyarakat yang terkena dampak rob di Demak dan juga warga Demak di perantauan.

Kehadiran Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo dalam istighosah yang diadakan PCNU Demak, Minggu (15/6), mewakili Presiden Prabowo Subianto, menunjukkan bahwa pemerintah tidak tinggal diam menghadapi persoalan yang membayangi kawasan pesisir Pantura di Demak.

Tokoh masyarakat Demak di Jakarta, Hasan Fatoni, berharap, Presiden Prabowo dan Menteri PU Dodi dapat membantu menuntaskan banjir rob di Demak, khususnya di wilayah Kecamatan Sayung yang sudah bertahun-tahun melanda masyarakat setempat. 

"Bekerja saling kolaborasi menghasilkan satu rumusan dan kerja konkret bisa kita lihat. Tidak usah menghiraukan yang tidak penting,” jelas Wakil Ketua Umum Paguyuban Demak Bintoro Nusantara (PDBN), itu Senin (16/5).

Dia mengajak semua pihak berkomitmen dan berkontribusi memajukan Kota Demak. "Kami akan wakafkan diri dengan segala waktu tenaga energi dan semua yang ada untuk memajukan Demak," ujarnya.

Ketua Dewan Pembina Paguyuban Demak Bintoro Nusantara, Mayjen TNI (Purn) Hartomo mengungkapkan banjir rob itu dikarenakan wilayah daratan yang lebih rendah. "Ada beberapa cara menyelesaikan banjir rob, yaitu dengan mengosongkan daerah itu dan memindahkan penduduknya ke daerah yang dataran lebih tinggi. Atau dengan membuat bendungan laut (seperti negara Belanda), hanya dengan cara itu yang bisa dilakukan," tandasnya.

Selanjutnya menurut Hartomo, perlu diperhatikan juga kualitas daerah yang kena rob, apakah memang itu merupakan daerah yang sangat vital seperti daerah pusat Pemerintahan, atau pusat industri strategis. Jika memang demikian daerah itu harus dipertahankan. "Maka solusi terbaik di buat bendungan laut. Tetapi kalau itu merupakan daerah pemukiman biasa, maka yang paling rendah cost-nya adalah pindahkan secara massal penghuninya," pungkas mantan Kabais TNI itu.

BENCANA NASIONAL
Hal senada diungkapkan tokoh masyarakat Demak di Jakarta lainnya, Hanif Nurcholis. Rob atau air pasang memang merupakan fenomena alam yang terjadi akibat pengaruh gaya gravitasi bumi dan bulan terhadap permukaan laut. 

Namun, ketika fenomena ini berdampak pada hilangnya sejumlah desa, terendamnya ribuan hektare tambak dan sawah, rusaknya fasilitas sosial dan fasilitas umum, tenggelamnya ribuan rumah setiap hari, serta lumpuhnya akses jalan nasional Semarang–Demak secara rutin  maka ini bukan lagi sekadar gejala alam biasa. Ini adalah bencana nasional yang nyata dan terus berlangsung. "Kami menegaskan bahwa negara tidak boleh tinggal diam," tandas guru besar Universitas Terbuka ini.

Untuk itu dia mengimbau pemerintah untuk menetapkan Sayung sebagai kawasan terdampak bencana rob permanen yang memerlukan penanganan lintas sektor dan lintas tingkat pemerintahan.

Selain itu, dia juga berharap pemerintah menyusun dan melaksanakan rencana induk (masterplan) penanganan rob berbasis mitigasi jangka panjang dan adaptasi perubahan iklim.

"Lindungi hak-hak warga negara yang kehilangan rumah, lahan mata pencaharian dan akses layanan dasar akibat bencana rob yang terus terjadi," ujarnya.

Menurut Hanif, pemerintah pusat harus mengalokasikan anggaran khusus untuk normalisasi wilayah, merelokasi yang manusiawi dan memulihkan infrastruktur yang terdampak.

Dia mengatakan masalah rob bukan hanya urusan teknis hidrologi atau cuaca, tetapi sudah menyangkut keadilan ekologis dan keselamatan hidup rakyat. 

"Kami menyerukan kepada Presiden, Gubernur Jawa Tengah dan Bupati Demak untuk menunjukkan keberpihakan dan tanggung jawab konstitusional kepada rakyat Sayung dan wilayah sekitarnya. Lindungi rakyat. Segera bertindak. Jangan tunggu semuanya tenggelam," pungkasnya. (E-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya