PULUHAN kali gempa susulan menggetarkan Sorong, Papua Barat, setelah sebelumnya kawasan tersebut diguncang gempa berkekuatan 6,8 pada skala Richter, kemarin dini hari WIT.
"Dari pengamatan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) Jayapura, gempa susulan yang terjadi di Kota Sorong itu sebanyak 35 kali," kata Staf Prakirawan Pelayanan Jasa BMKG Wilayah V Jayapura Agung Sabtaji di Jayapura.
Agung menjelaskan, dari 35 kali gempa susulan itu, yang terasa hanya 5 kali, yakni di wilayah yang berdekatan dengan pusat gempa. Sisanya nyaris tidak terasa karena kekuatannya kecil.
Ketika ditanyakan apakah ada potensi gempa merembet ke wilayah timur, misalnya di Jayapura, Agung menyatakan kemungkinannya sangat kecil.
Berbicara gempa di Sorong itu, Agung menjelaskan bahwa pola patahan gempa itu ada patahan naik, patahan turun, dan patahan bergeser. "Yang terjadi di Sorong itu ialah pola patahan naik," ujarnya.
Akibat gempa tersebut tercatat sebanyak 257 rumah warga Kota Sorong rusak dan 39 orang terluka. "Dari 39 orang terluka, 4 orang di antaranya mengalami luka berat," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Papua Barat Derek Abner di Manokwari. Korban luka dirawat di RSUD Sele Besolu dan RSUD Kabupaten Sorong.
Gempa yang berlangsung 15 detik itu juga terasa hingga Wasai, Kabupaten Raja Ampat, tetapi tidak ada korban jiwa. Sejumlah warga sempat berlarian ke daerah yang tinggi khawatir muncul tsunami.
Berdasarkan pantauan Media Indonesia di Sorong, warga berhamburan ke luar rumah. Mereka semakin panik setelah listrik padam. Mereka pun terpaksa tidur di serambi rumah takut terjadi gempa susulan. Warga lain berdiri bergerombol di pinggir jalan. Ada pula yang tidur di dalam mobil. Mereka siap-siap menjauh dari rumah agar tidak tertimpa.
Haurissa, warga Sorong, yang semula ingin segera menempati rumahnya yang baru, akhirnya gagal. "Rumah saya rusak berat akibat gempa sehingga belum bisa ditempati," ujarnya. Akibat gempa itu pula, sejumlah kantor dan sekolah libur karena tidak ada pegawai dan anak sekolah serta guru yang beraktivitas. Mereka kelelahan karena terjaga pascagempa.
Sementara itu, gempa dengan kekuatan 4,6 SR tadi malam sekitar pukul 20.30 WIB melanda Yogyakarta dan sekitarnya. Menurut BMKG, pusat gempa berada di barat laut Gunung Kidul pada kedalaman 10 km. (MS/Ant/X-5)