Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Mencontoh Kerukunan Suku Tengger

(AB/N-3)
26/10/2016 02:30
Mencontoh Kerukunan Suku Tengger
(MI/ABDUS SYUKUR)

KEHIDUPAN masyarakat Tengger di kawasan Gunung romo, Jawa Timur, tidak pernah terdengar kegaduhan. Terutamanya gesekan antarwarga terkait dengan masalah agama atau kepercayaan. Toleransi beragama tertanam kuat di kalangan masyarakat Tengger. Pada saat upacara ritual adat suku Tengger seperti Yadnya Kasada, Karo, Damasanti, dan lainnya
dilakukan pembacaan doa bergantian oleh tokoh-tokoh lintas agama Islam, Hindu, dan Kristen.

“Warga Tengger selama ini dikenal sebagai warga yang santun, rukun, patuh, dan menjunjung tinggi tradisi budaya leluhur. Tidak pernah terjadi bentrokan di antara warga. Mereka saling menghormati dan mengasihi, termasuk dalam menjalankan kehidupan beragama,” kata Bupati Pasuruan, M Irsyad Yusuf, akhir pekan lalu. Gus Irsyad, sapaan akrab
Bupati Pasuruan menambahkan, kehidupan masyarakat Tengger yang saling menghormati dan mengasihi menunjukkan wajah asli bangsa Indonesia yang mencintai kedamaian.

“Ini benar-benar kehidupan beragama yang patut menjadi contoh bagi bangsa Indonesia. Saling menghormati dengan toleransi yang tinggi,” imbuhnya. Kerukunan umat beragama di lembah Gunung Bromo ini, lanjut Gus Irsyad, sebagai perwujudan Islam Nusantara. “Kehidupan masyarakat beragama di Tengger merupakan perwujudan Islam Nusantara yang sebenarnya. Antarumat beragama saling melindungi saat menjalankan ibadah masing-masing,” tambahnya. Kerukunan umat beragama di Tengger ini juga mencuri perhatian sutradara Hollywood berkebangsaan Italia, Italo Spinelli. Sutradara fi lm tersebut pernah menyambangi komunitas suku Tengger dan melihat langsung kehidupan masyarakat di sana.

Menurut Italo Spinelli, kehidupan suku Tengger cukup tenteram dan bisa saling mengasihi dengan umat agama lain. “Banyak keindahan tole ransi agama dengan aneka ragam budaya di masyarakat Tengger yang tidak diketahui dunia. Ini penting diangkat agar dunia tahu bahwa warga Indonesia bukanlah warga yang senang dengan kekerasan,” ujar Spinelli.
Kerukunan hidup beragama warga Tengger menjadi bagian dari kehidupan beragama di Kabupaten Pasuruan secara keseluruhan, yang berlangsung penuh to leransi. “Setiap ada gesekan antarumat beragama cepat diantisipasi tokoh beragama yang tergabung dalam Forum Komunikasi Umat Beragama,” tambah Irsyad. (AB/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya