Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Menyikat Pungli lewat Meter Parkir

(Putri Anisa Yuliani/J-1)
25/10/2016 03:40
Menyikat Pungli lewat Meter Parkir
(MI/ARYA MANGGALA)

PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta terus menambah lokasi parkir on the street yang menerapkan sistem tempat parkir elektronik (TPE) guna menekan pungutan liar. Senin (24/10), 41 mesin meter parkir disebar di dua lokasi, yakni di Jalan Ir Juanda, Jakarta Pusat, dan Jalan Pinangsia, Jakarta Barat.

"Kalau mau parkir, selama ini pengendara mobil atau motor suka digetok seenaknya sama juru parkir. Sekarang sudah tidak bisa lagi. Semuanya harus bayar pakai uang elektronik. Punglinya hilang, pemasukan bagi daerah pun makin jelas dan transparan," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat meresmikan pengoperasionalan 41 TPE itu, Senin (24/10).

Sebanyak 13 mesin meter parkir ditempatkan di Jalan Ir Juanda yang berdekatan dengan kawasan kuliner Pecenongan dan 18 mesin meter parkir di Jalan Pinangsia yang menjadi kawasan bisnis di Jakarta Barat. Selain di dua jalan tersebut, tiga kawasan lain sudah lebih dulu menerapkan sistem serupa, yakni Jalan Sabang, Jakarta Pusat, Jalan Boulevard Kelapa Gading, Jakarta Utara, dan Jalan Falatehan, Jakarta Selatan.

Proses pembayaran parkir on the street itu sepenuhnya menggunakan transaksi nontunai dengan uang elektronik yang dikeluarkan enam bank, yakni Bank DKI (Jak Card dan Jak Card Combo), Bank Mandiri (kartu e-money), Bank BNI (kartu BNI Tap Cash), Bank BRI (Brizzi), Bank Mega (Mega Cash), Bank BCA (Flazz), dan Indosat Ooredoo (D-Tap).

"Jadi, masyarakat sekarang kalau mau parkir yang dicari mesin, bukan kertas dan keluarkan uang. Ini untuk membiasakan masyarakat mengurangi transaksi tunai dan supaya berapa pun yang dikeluarkan masyarakat benar-benar masuk ke kas pemda dan akan kembali lagi ke masyarakat dalam bentuk yang bermanfaat," kata Djarot.

"Kita harap para juru parkir terdidik. Dalam satu bulan ini bisa lancar mengedukasi para pengemudi untuk membayar parkir secara elektronik. Ingat misi utama kita bukan pendapatan, melainkan hijrah dari yang suka pungli menjadi tidak pungli," imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dishubtrans DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan peresmian 41 mesin meter parkir di dua lokasi sekaligus itu ialah penempatan tahap pertama dari hasil lelang yang dilakukan dan akan dikelola sendiri oleh Dishubtrans. Penyebabnya, tiga lokasi TPE sebelumnya dikelola swasta.

Pihaknya menargetkan ada 160 mesin meter parkir yang terpasang di berbagai lokasi hingga akhir tahun depan dari hasil lelang yang langsung diajukan dan dikelola sendiri oleh Dishubtrans. "Tahap kedua ditargetkan ada 160 mesin. Kita semua yang mengatur dan mengoperasikan. Sistem mesinnya tidak beda dengan yang dikelola swasta," kata Andri.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya