Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Kota Sampang kembali Terendam

Mohammad Ghazi
25/10/2016 03:20
Kota Sampang kembali Terendam
(ANTARA FOTO/Saiful Bahri)

HUJAN deras di sebagian besar wilayah Indonesia telah memicu terjadinya banjir di sejumlah daerah. Ribuan rumah di lima desa dan tiga kelurahan di Kota Sampang, Jawa Timur, kembali terendam banjir, Senin (24/10). Banjir kali ini merupakan yang ketiga kalinya dalam bulan ini, dan kedelapan kalinya pada tahun ini. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang mencatat sekitar 4.000 rumah terendam banjir. Kawasan yang terendam antara lain Desa Panggung, Gunung Maddah, Kamoning, Pasean, dan Tanggumong, serta Kelurahan Dalpenang, Rongtengah, dan Karang Dalem.

Kondisi terpadah terjadi di Kelurahan Dalpenang, dengan ketinggian air mencapai 1 meter lebih. "Ada sekitar 4.000 rumah atau sekitar 21 ribu jiwa terkena dampak banjir. Itu belum termasuk pertokoan dan bangunan lain," kata Kepala BPBD Sampang, Wisnu Hartono, Senin (24/10). Meskipun tidak separah sebelumnya, banjir tersebut membuat aktivitas ekonomi warga lumpuh. Banjir di pusat kota itu juga menggenangi puluhan gedung sekolah dasar.

Di Sulawesi Selatan, banjir menggenangi tiga kabupaten/kota. Satu kabupaten dilanda bencana tanah longsor. Banjir terparah di Kota Palopo. Di wilayah itu 1.000 kepala keluarga di lima kelurahan, yaitu Jaya, Salu Batang, Maccani, Petojangan, dan Salubattang, Kecamatan Telluwanua, sempat mengungsi saat air 70 cm. "Saat ini tinggal Kelurahan Salu Batang yang masih tergenang, tapi warga sudah kembali semua ke rumah mereka," jelas Kepala Pelaksana BPBD Kota Palopo, Hasan. Berdasarkan data BPBD Sulsel, daerah yang mengalami banjir ialah Kota Palopo, Wajo, dan Luwu. Adapun Enrekang saat ini dilanda tanah longsor.

Waspada tanah longsor
Masih terkait dengan banjir dan tanah longsor, sejumlah daerah sudah siaga menghadapi bencana tersebut. Seperti di Sleman, Bupati Sri Purnomo telah mengeluarkan surat keputusan yang menaikkan status kewaspadaan di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi siaga darurat banjir dan tanah longsor. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman, Makwan, menyebutkan status siaga darurat banjir dan tanah longsor berlaku selama 40 hari dan sudah dimulai pada 21 Oktober lalu.

Demikian juga di Kalimantan Selatan (Kalsel), BPBD setempat telah meminta 13 kabupaten/kota di wilayah itu untuk mewaspadai banjir dan tanah longsor. Gubernur Kalsel telah menerbitkan surat imbauan kepada seluruh bupati dan wali kota untuk mewaspadai banjir dan tanah longsor. Dari Kebumen, Jawa Tengah, kerugian akibat tanah longsor mencapai Rp600 juta. Hingga kini, longsoran sudah disingkirkan.

Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kebumen, Arif Rahmadi, menjelaskan tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Ayah dan Buayan menyebabkan dua rumah rusak total dan 12 rumah lainnya rusak sedang dan ringan. Di bagian lain, untuk mengatasi banjir langganan akibat luapan Sungai Welang, Pemkab Pasuruan, Jatim, akan membangun kolam retensi di muara sungai yang terletak di Desa Semare, Kecamatan Kraton. (LN/DY/AU/LD/AB/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya