Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Kerajinan Kulit Sukaregang Garut Dtetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Tingkat Jabar

Kristiadi
19/1/2025 12:10
Kerajinan Kulit Sukaregang Garut Dtetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Tingkat Jabar
Kepala Disparbud Kabupaten Garut, Luna Aviantrini, optimistis untuk mengupayakan agar kerajinan kulit Sukaregang diakui sebagai WBTB nasional dan warisan budaya dunia.(DOK Diskominfo Garut)

KERAJINAN kulit Sukaregang dari Kabupaten Garut kini resmi ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya tak benda (WBTB) Jawa Barat (Jabar) tahun 2025. Penetapan tersebut, diumumkan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Benny Bachtiar, bersama tim WBTB.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut, Luna Aviantrini mengatakan, rasa bangga atas pengakuan kerajinan kulit Sukaregang bagian penting dari identitas budaya Garut dan memiliki peran strategis dalam ekonomi kreatif daerah. Penetapan tersebut, melalui proses panjang dilalui para perajin sejak generasi ke generasi membuktikan produk ini layak diakui secara nasional maupun internasional.

“Kerajinan kulit Sukaregang tidak hanya menjadi ikon kebanggaan Garut, tetapi juga telah menunjukkan kualitas dan kreativitas masyarakat. Karena, sejarah panjang dan kearifan lokal kerajinan kulit Sukaregang telah berkembang sejak zaman kolonial Belanda pada awal abad ke-20," katanya, Minggu (19/1/2025).

Ia mengatakan, awalnya, produk kulit dari Sukaregang digunakan untuk membuat pelana (kursi) sepeda maupun jok delman dan setelah kemerdekaan Indonesia, industri ini dikelola oleh tokoh-tokoh lokal seperti Haji Muhtar dan Haji Usman, yang kemudian dilanjutkan oleh para generasi penerus seperti Haji Ayub dan Haji Ujang Solihin. Namun, keunikan Sukaregang tidak hanya pada sejarah tetapi juga pada teknik penyamakan kulit yang diwariskan secara turun-temurun. 

"Untuk bahan bakunya berasal dari hewan lokal seperti domba, sapi dan kerbau, yang mencerminkan kearifan lokal Garut. Akan tetapi, proses yang dilakukannya melalui penyamakan, mulai dari perendaman kulit mentah, penghilangan bulu, pewarnaan, finishing untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi," ujarnya.

Menurutnya, proses produksi yang selama ini dilakukannya memiliki produk unggulan seperti jaket kulit, tas, sepatu, aksesori dan lainnya serta yang menarik minat pasar internasional, termasuk Malaysia, Korea, Hongkong dan Jepang. Namun, kerajinan kulit Sukaregang dapat terus menjadi kebanggaan Kabupaten Garut dan Jawa Barat hingga sekaligus berkontribusi pada ekonomi daerah melalui pengembangan pasar yang lebih luas.

"Dorongan pelestarian dan inovasi penting dalam pelestarian budaya melalui inovasi serta kami terus mendorong agar perajin untuk melakukan pelestarian, berinovasi sesuai kebutuhan pasar modern, tanpa menghilangkan ciri khas tradisionalnya. Karena, dukungan pemerintah melalui penetapan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) menjadi motivasi mempertahankan industri yang keberlanjutan," pungkasnya. (S-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya