Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) rutin menggelar pasar murah di sejumlah kabupaten dan kota untuk mengendalikan inflasi daerah.
"Kegiatan pasar murah ini akan terus dilaksanakan secara berkelanjutan yang diharapkan bisa menekan angka inflasi di Kalteng sekaligus juga untuk membantu masyarakat yang kurang mampu," kata Gubernur Kalteng Sugianto Sabran saat membuka pasar murah di Taman Iring Witu Buntok, Kabupaten Barito Selatan, Sabtu (21/9).
Sebelumnya Gubernur Kalteng menggelar pasar murah di Kabupaten Kapuas, Lamandau, Kotawaringin Lama dan Palangka Raya.
Baca juga : Pemprov Kalteng Gelar Pasar Penyeimbang untuk Atasi Inflasi
Sementara itu, Wakil Gubernur Edy Pratowo menyampaikan pasar murah atau pasar penyeimbang ini digelar atas instruksi Presiden RI Joko Widodo kepada gubernur, bupati dan wali kota untuk pengendalian inflasi dikarenakan adanya kenaikan harga bahan pokok.
"Program Pemprov Kalteng ini akan dilaksanakan terus menerus. Kita bisa merasakan masalah pangan adalah masalah kehidupan untuk keluarga," ucap Wagub.
Pada pasar murah kali ini, paket sembako yang diberikan tiap paket berisikan beras 10 kilogram, minyak goreng 3 liter dengan harga jual Rp230.000, yang kemudian disubsidi Pemprov Kalteng Rp210.000, sehingga masyarakat hanya menebus dengan harga Rp20.000. Paket sembako ini kembali disubsidi oleh Wagub sehingga paket sembako ini diberikan gratis.
Sebagaimana diketahui bersama, pada Rakor Inflasi Daerah yang digelar pada Senin (9/9) lalu, disampaikan bahwa Kalteng berada di urutan keempat inflasi terendah di tingkat nasional dengan angka 1,29% secara tahunan. (N-2)
Beras menjadi komoditas yang paling banyak diserbu warga. Pembelian pun dibatasi. Setiap orang hanya bisa membeli dua pak atau 10 kilogram beras.
Penerima manfaat gelar pangan murah harus dikurasi. Intinya harus tepat sasaran.
Sejumlah komoditas dijual mulai dari beras, telur, minyak goreng, cabai merah dan rawit, dan bawang merah
Gelar pangan murah merupakan salah satu upaya menstabilkan harga dan pasokan. Gelar pangan murah diharapkan bisa memenuhi kebutuhan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Operasi pasar murah dilakukan dalam rangka menekan laju inflasi daerah.
Pasar murah merupakan upaya mengendalikan inflasi dan kenaikan harga bahan pokok menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved