Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

BPBD Sukabumi Imbau Warga Waspadai Banjir dan Longsor

Benny Bastiandy
24/9/2016 17:36
BPBD Sukabumi Imbau Warga Waspadai Banjir dan Longsor
(MI/BENNY BASTIANDY)

TINGGINYA potensi bencana tanah longsor di Kabupaten
Sukabumi, Jawa Barat, belum diimbangi dengan tersedianya alat deteksi
dini (early warning system) longsor. Hingga saat ini Kabupaten Sukabumi baru memiliki satu unit alat deteksi dini longsor yang ditempatkan di Kecamatan Cibadak.

"Kalau melihat luasan wilayah, idealnya alat deteksi dini longsor ini
dipasang di seluruh kecamatan. Kami petakan yang rawan tanah longsor itu di seluruh wilayah sebanyak 47 kecamatan," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi, Irwan Fajar, kepada Media Indonesia, Sabtu (24/9).

Wilayah kerawanan tanah longsor itu dikategorikan lagi menjadi daerah berisiko tinggi, sedang, dan ringan. Berdasarkan hasil pemetaan, wilayah berisiko tinggi longsor berada di 28 titik tersebar di beberapa
kecamatan, di antaranya di Kecamatan Nagrak, Cibadak, Cisolok, serta
Kabandungan.

"Kami mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan
menghadapi potensi bencana longsor maupun banjir, apalagi saat ini cuaca betul-betul ekstrem sebagai dampak La Nina," tegas Irwan.

Sampai saat ini, lanjut Irwan, potensi bencana yang cukup diwaspadai yakni tanah longsor dan banjir bandang mengingat curah hujan relatif sangat tinggi. BPBD sudah mengirimkan radiogram ke semua kecamatan yang isinya imbauan agar aparatur pemerintahan di tingkat kecamatan cepat melapor seandainya terjadi bencana. "Jika melihat kondisi cuaca saat ini, potensi kebencanaan masih bisa terjadi, utamanya tanah longsor dan banjir bandang," jelasnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya