Kesenian Ketoprak, Media Pendidikan Karakter Generasi Muda

FESTIVAL Ketoprak Pelajar (FKP) VII kembali digelar di aula SD Kristen 3 Klaten, Jawa Tengah, 2-4 September 2016. Kali ini, FKP piala bupati itu diikuti 19 sekolah jenjang SMA/SMK, dengan hampir 950 pelajar yang terlibat.

Salah satu penggagas FKP, Edy Sulistyanto, menjelaskan maksud dan tujuan diadakan festival ketoprak khusus pelajar, antara lain, sebagai media pendidikan karakter dan pengembangkan seni ketoprak di kalangan generasi muda.

"FKP ini berawal dari kerisauan terhadap eksistensi budaya Jawa, khususnya ketoprak yang semakin ditinggalkan kalangan generasi muda. Padahal, ketoprak dapat dijadikan media pendidikan karakter yang lengkap," ujarnya, Jumat (2/4).

Selain itu, FKP juga sebagai ajang penanaman disiplin, kebersamaan kelompok, dan belajar keberagaman. Jadi, festival yang digelar rutin setiap tahun itu sejalan dengan keinginan pemerintah untuk membangun karakter generasi muda.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Klaten Pantoro mengatakan, bahwa seni ketoprak mengandung nilai-nilai luhur yang perlu dilestarikan. Karena, budaya adiluhung yang menyimpan banyak keindahan itu dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan.

"Kami mengapresiasi penyelenggaraan FKP, dengan harapan lewat pentas seni tradisi itu dapat mendorong pendidikan karakter generasi muda terutama pelajar, agar menjadi generasi yang cerdas, memiliki empati, dan tolenransi tinggi," imbuhnya.

Dalam sambutan pembukaan FKP VII, Bupati Klaten Sri Hartini mengingatkan, bahwa fenomena degradasi moral dan krisis jati diri generasi muda terutama pelajar di era globalisasi ini menjadi tantangan yang perlu diatasi bersama.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, FKP sebagai media pendidikan karakter dan pelestarian seni budaya tradisional itu perlu terus dikembangkan. Sehingga nilai-nilai luhur yang terkandung dalam seni ketoprak patut diteladani. (OL-2)