Kapolda NTT Bakal Copot Kapolres Jika Nekat Tilap Dana Operasi Mantap Brata

KAPOLDA Nusa Tenggara Timur (NTT)  Irjen Daniel Silitonga mengingatkan seluruh kapolres dan kapolresta tidak menilap dana Operasi Mantap Brata untuk pengamanan pemilu 2024.

"Kalau masih ada yang bermain-main dengan hak anggota hari itu juga saya copot," tegas Irjen Daniel Silitonga dalam Jumpa Pers Akhir Tahun 2023 di Kupang, Minggu (31/12).

Dia menegaskan hal itu menyusul dugaan pemotongan dana Operasi Mantap Brata oleh mantan Kapolresta Kupang Kota, Kombes Rishian Krisna Budhiaswanto yang kemudian menjalani pengamanan internal (paminal), sebelumnya dimutasi ke Yanma Polri.

Baca juga: Gunung Lewotobi Erupsi di Awal Tahun 2024

Pascakasus tersebut, menurut Irjen Daniel Silitonga, ia memerintahkan Kabid Propam Polda NTT Kombes Dominicus Savio Yempormase mengecek seluruh polres guna memastikan tidak ada pemotongan dana Operasi Mantap Brata. "Kalau terjadi hal yang sama, saya tidak main-main," tambahnya.

Dia menegaskan, dana yang diperuntukan bagi operasi, harus dimanfaatkan untuk operasi. Begitu juga dana yang diperuntukan bagi anggota diserahkan secara utuh ke anggota.

Baca juga: Mandiri Pangan Bersama Elektrifikasi Pertanian

Menurut Kombes Dominicus Savio Yempormase, kasus dugaan pemotongan Dana Mantap Brata di Polresta Kupang Kota didalami lebih awal oleh Paminal Polda NTT.

"Karena memang mencuat ke permukaan, datang Paminal Polri dari Jakarta dan kemudian melakukan pendalaman. Kita kerjasama untuk melakukan pendalaman terkait dengan hal dimaksud. Penanganan lebih lanjut ditangani oleh Propam Polri," ujarnya.

Adapun personil polri yang dilibatkan dalam Operasi Mantap Brata di Nusa Tenggara Timur berjumlah 7.010 personel terdiri dari 824 personel dari Polda NTT dan  6.186 personel dari polres jajaran. (Z-3)