Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

SMA Banua Dijamin tidak Bubar

Denny Susanto
30/7/2016 17:33
SMA Banua Dijamin tidak Bubar
(Istimewa)

SEKOLAH Menengah Atas (SMA) Negeri Banua atau Banua Bilingual Boarding School milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan merupakan salah satu dari sembilan lembaga pendidikan Indonesia yang diminta dibubarkan oleh pemerintah Turki terkait kekisruhan politik di negara tersebut. Pemprov Kalsel menjamin sekolah unggulan yang didanai APBD tersebut tidak akan dibubarkan.

SMA Banua Boarding School Kalsel menjalin kerja sama dan didanai melalui yayasan bernama Pacific Countries Social and Economic Solidarity Association (PASIAD) Turki.

Sekolah itu dikabarkan akan dibubarkan sebagai dampak kekisruhan politik di Turki dan tudingan berafiliasi dengan kelompok Fethullah Gulen yang diduga sebagai dalang kudeta di negara tersebut.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kalsel Amka didampingi Kepala Sekolah SMA Banua, Zainuddin, Sabtu (30/7), mengatakan bahwa SMA Banua tidak ada kaitan lagi dengan lembaga pendidikan yang tergabung dalam yayasan PASIAD Turki.

"Kita tidak bekerja sama dengan yayasan pemerintah Turki sejak 2015," katanya.

Menurutnya, saat ini, SMA Banua adalah sekolah berstatus negeri dan dibiayai oleh pemerintah daerah dengan dana APBD.

Sekolah yang berlokasi di Gambut kabupaten Banjar tersebut berdiri dan beroperasional sejak 2012 dan telah meluluskan empat angkatan.

Tahun ini, ada tiga kelas atau angkatan dengan jumlah siswa sebanyak 221 orang yang belajar di sekolah tersebut. Mereka adalah siswa terbaik di Kalsel yang dipilih melalui seleksi ketat, baik seleksi akademis, psikotest, dan fisik.

SMAN Banua, saat ini, berada di bawah pengawasan Direktorat Dikdasmen Kemendikbud, menjadi Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK), berdasarkan Permendikbud no 31/2014. SMA banua juga berada di bawah kerjasama Amity Colledge, Australia.

"Terkait berita yang sudah keluar di berbagai media dan mengaitkan SMA Banua dengan pemerintahan Turki, ini tidak ada kaitannya. Oleh karena itu, SMA Banua Negeri Kalsel tetap akan melanjutkan pembelajaran," kata Amka.

Namun diakuinya ada empat orang guru asal Turki yang sampai saat ini menjadi tenaga pengajar di SMA Banua. Mereka adalah guru untuk mata pelajaran Kimia, Fisika, Biologi, dan Bahasa Turki.

"Jadi mereka sekarang bukan di bawah koordinasi Pasiad Turki. Dulu memang sempat, namun setelah kerja sama dengan Pasiad dihentikan maka sekarang dikoordinasikan Amity Colledge," kata dia.

Diakuinya, SMA Banua pernah koordinasi dengan PASIAD Turki, yaitu sejak 2013 sampai 2015 bersama SMA Semesta Semarang.

"Karena melihat bagus, kita juga kerja sama dengan Turki. Tapi sejak 2015, kita tidak kerja sama lagi dan karena itu kami sudah termasuk SPK," kata dia.

Disinggung bagaimana jika kemudian pemerintah Turki mencabut izin mengajar dan memerintahkan tenaga pendidik yang ada di SMA Banua kembali ke Turki, Amka menyatakan tidak masalah.

"Kalau pun nanti mereka ditarik pemerintah Turki masih bisa kami atasi. Kami masih berkoordinasi dengan pemerintahan pusat, apakah ditarik atau tidak," kata dia.

Lebih jauh diakui Zainuddin, bahwa tenaga pendidik asal Turki khawatir setelah adanya pemberitaan soal kudeta dan politik di Turki. Dia pun berharap orangtua dan anak didik yang belajar di SMA banua tetap tenang karena tidak ada kaitan dengan kelompok Amity Colledge, Australia.

Seperti ramai diberitakan, pemerintah Turki menyebutkan ada sembilan lembaga pendidikan yang tersebar di berbagai kota di Indonesia yang terkait dengan Organisasi Teroris Fethullah (FETO).

FETO adalah sebutan dari Pemerintah Turki untuk para pengikut ulama Fethullah Gulen yang dituding gagal melakukan kudeta beberapa waktu lalu. Gulen diketahui telah mengasingkan diri di Amerika Serikat.

Salah satu lembaga pendidikan tersebut adalah Banua Bilingual Boarding School di Kalimantan Selatan. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik