Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SETELAH selama ini terkesan diam saja, meski kerap menjadi korban konflik antara kelompok kriminal bersenjata dengan aparat TNI-Polri, warga Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah akhirnya gerah juga. Mereka pun siap melawan kelompok separatis itu dengan mengangkat senjata.
"Masyarakat siap angkat panah untuk mengusir KKB apabila datang ke kampung mereka," tegas Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Herman Taryaman dalam keterangannya, Selasa (26/4).
Baca juga: Papua Barat Daya Godok Pusat Perkantoran Pemerintah Provinsi
Ia menyampaikan bahwa masyarakat sudah resah atas aksi KKB terutama dalam dua hari berturut-turut sejak 24-25 April yang membuat warga terancam. Saat kontak tembak terjadi, warga dijadikan pelindung mereka sehingga situasi ini juga menyulitkan aparat keamanan untuk memukul mundur.
"KKB selama ini seringkali menjadikan masyarakat sebagai tameng saat melarikan diri dari kejaran anggota TNI-Polri, hingga mengancam nyawa masyarakat," ucap Herman.
Sebelumnya, KKB Papua menggunakan 2 pucuk senjata api laras panjang berupaya menyerang aparat TNI Yonif 305/Tkr saat berada di Kampung Sambili menuju Kampung Kusage, Kabupaten Intan Jaya. "Terjadilah kontak tembak namun gerombolan KST atau KKB ini melarikan diri."
Gangguan tersebut membuat resah masyarakat di Kampung Sambili, Kampung Kusage, dan Kampung Mamba Bawah sehingga memicu keributan antara gerombolan KKB dengan masyarakat di kampung. Bahkan warga sempat mengusir kelompok ini keluar dari kampung.
Saat terjadi serangan, aparat keamanan langsung bersiaga . "Di sana warga Kampung Bilogai berkumpul membawa busur dan panah berupaya mengusir gerombolan KST atau KKB dari kampung mereka."
Kolonel Herman menambahkan, hal yang sama juga dilakukan oleh unsur Forkopimda Kabupaten Intan Jaya di mana mereka sepakat untuk melawan gerombolan KKB karena meresahkan dan membuat situasi tidak aman. "TNI-Polri tentu akan berada di tengah-tengah masyarakat untuk memberikan rasa aman. Dan saat ini siaga 1 dilakukan, guna mengantisipasi adanya serangan susulan."
Gerombolan KKB Papua juga dilaporkan menyerang dan menembak aparat keamanan Brimob Polri di Kampung Bilogai Kabupaten Intan Jaya. Selain itu, KKB tidak hanya memanfaatkan warga menjadi tameng saat terjadi kontak tembak dengan aparat.
"Ternyata kini terkuak cara-cara gerombolan KKB. Tak hanya menggunakan warga, baik perempuan atau mama-mama maupun anak-anak, bahkan mengajak memobilisasi para remaja pelajar SMP/SMA untuk menyerang prajurit TNI yang sedang bertugas di Papua," ungkap Herman.
Herman mengatakan cara-cara yang digunakan KKB melanggar hak asasi manusia (HAM). Pihaknya menegaskan kejahatan KKB tidak bisa ditolerir. "Jadi tidak salah apabila warga di Nduga maupun di Intan Jaya maupun di daerah lainnya mulai melakukan perlawanan kepada gerombolan KKB, karena keluarga ataupun anak anak mereka menjadi tumbal dari KKB," tegasnya.
Pihaknya pun mengimbau agar warga berhati-hati akan provokasi KKB. Herman mengimbau warga agar segera melapor ke aparat keamanan jika hal tersebut terjadi. (RO/A-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved