Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
UNTUK mencetak SDM Pertanian yang unggul dan berdaya saing, Kementerian Pertanian terus melakukan gebrakan. Salah satunya mendorong melalui pendidikan vokasi yang juga menjadi kunci yang menjadi cikal bakal lahirnya petani milenial.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan untuk mendukung pembangunan pertanian, generasi muda mempunyai peran penting.
“Karena, untuk melanjutkan pembangunan di sektor pertanian dibutuhkan dukungan dari SDM pertanian yang maju, mandiri, dan modern. Tentunya itu bisa didapatkan dari bangku pendidikan vokasi."
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi. "Pendidikan vokasi pertanian akan menghasilkan job creator yang membuka lapangan kerja dan job seeker yang siap kerja di seluruh lini pertanian," tandasnya.
Menurut dia masa depan pembangunan pertanian di pundak generasi milenial, yang harus diperkuat keilmuannya. Salah satu unsur penting pendidikan vokasi adalah peralatan praktik yang cukup dan memadai.
Dedi menambahkan untuk tujuan itu, Kementerian Pertanian terus mengawal SMK Pembangunan Pertanian Negeri sebagai pilar pendidikan untuk menghasilkan lulusan profesional, berdaya saing, entrepreneur.
"Kenapa harus menghasilkan SDM profesional, berdaya saing dan berjiwa entrepreneur? Pertanian dahulu cenderung berupa kewajiban, keterpaksaan, kebiasaan. Pertanian modern seperti saat ini adalah kegiatan bisnis. Itulah esensi pertanian masa kini dan akan datang," katanya.
SMKPPN Banjarbaru
Kabar gembira datang dari Banjarbaru, Kalimantan Selatan. SMKPP Negeri Banjarbaru, sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan di bawah naungan Kementerian Pertanian (Kementan), terus berupaya menciptakan siswa yang berkualitas secara praktek dan teori.
Salah satunya memfasilitasi siswanya untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, di antaranya ke perguruan tinggi dan ke politeknik.
Pada 2023 ini, beberapa siswa mengikuti Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNPB) di Perguruan Tinggi Negeri (PTN), dan seleksi ke Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dari Kementerian Pertanian.
Untuk Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi di Perguruan Tinggi Negeri di 2023 ini terdapat 3 siswa kelas XII dari Agribisnis Tanaman Pengolahan Hasil Pertanian Tahun Pelajaran 2022/2023, yang berhasil lulus.
Ketiga siswa itu diterima di Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan. Mereka ialah Alya Ramadhani Yunda Siswa APPH Lulus pada Program Studi Peternakan, Ira Siswa APPH Lulus pada Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan, dan Nahdlatur Rahmah Siswa ATPH Lulus pada Program Studi Proteksi Tanaman.
Selain itu, terdapat 11 siswa yang mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru untuk Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta – Magelang, serta di Polbangtan Malang melalui daring Selasa, (4/43).
Ke-11 siswa itu merupakan siswa kelas XII dari Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan, Agribisnis Tanaman Tanaman Pangan dan Hortikultura, serta Agribisnis Tanaman Pengolahan Hasil Pertanian.
Atas prestasi anak didiknya, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso mengaku bangga atas prestasi ini. “Selamat kepada ketiga siswa yang mendapatkan kesempatan kuliah di PTN. Selain itu kepada siswa yang melanjutkan kuliah, ke depannya pada saat kuliah bisa sambil berwirausaha dalam bidang pertanian. Setelah lulus dapat menjadi generasi muda di bidang pertanian," jelas Budi. (N-2)
Banyak anak muda memilih menggunakan uang untuk hal-hal yang dirasa dapat membuat mereka melupakan tekanan hidup, misalnya dengan belanja online.
Wamenag Romo R Muhammad Syafi’i mengungkapkan masjid harus menjadi pusat pembinaan umat yang holistik, tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi sebagai episentrum transformasi sosial
Kemendikdasmen mengapresiasi AIA Healthiest Schools 2025, kompetisi yang bertujuan untuk mencetak generasi penerus Indonesia yang lebih sehat.
MEMBEKALI generasi muda dengan jiwa kepemimpinan disebut bisa menjadi langkah awal untuk memberantas kemiskinan di Indonesia di masa depan.
PTPN III melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) menggelar kegiatan edukatif bertajuk PTPN Gen-Bangkit.
Rasa nyaman ini bisa menjadi fondasi generasi muda untuk memikirkan gaya hidup yang lebih aktif serta mengembangkan hobi mereka yang tertunda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved