Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertingal dan Transmigrasi Halim Iskandar menghadiri peresmian ekosistem desa ikan hias terintegrasi, pelepasan ekspor, dan kontes ikan mas koki nasional di Desa Wajak Lor, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Minggu (12/3). Kegiatan bertema Tulungagung untuk Dunia itu diselenggarakan Cah Angon Foundation yang membangun ekosistem usaha ikan hias mulai pelatihan, pendampingan, kurasi, penyiapan pasar hingga local champion hub.
"Budidaya ikan hias saat ini memiliki potensi pasar luar biasa, harapannya semoga budidaya ikan hias ini tidak hanya menyasar negara-negara seperti Australia, Inggris dan Jepan melainkan ke Eropa bahkan Afrika," kata Halim.
Halim juga turut meresmikan faislitas local champion hub yang dinamai Rumah Konsolidator UMKM Juara yang mewadahi para petani, pembudidaya, peternak maupun perajin melalui ekosistem yang terintegrasi. Kegiatan yang diselenggarakan mulai pelatihan, pemijahan, pembesaran, perizinan, penetrasi pasar ekspor, karantina, serta kepastian pasar nasional maupun internasional.
Direktur Eksekutif Cah Angon Foundation Dhika Yudhistira menyatakan, Rumah Konsolidator UMKM Juara diharapkan menjadi tempat percontohan bagi klaster perikanan lainnya. "Produktifitas budidaya perikanan Wajak Lor memang memiliki potensi luar biasa, selain itu permintaan dunia akan kebutuhan ikan mas koki sangat besar."
Bupati Tulungagung Maryoto Birowo yang juga hadir di acara ini menyatakan nilai ekspor yang diluncurkan pada acara ini mencapai Rp1,8 miliar. Program ini juga didukung Astra Internasional melalui program Desa Sejahtera Astra (DSA).
Hadir pula dalam acara itu Direktur Perbenihan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Nono Hartanto, Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Kementerian Perdagangan Merry Maryati, Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman, POKJA Ekspor Kementerian Koordinator Perekonomian Abdul Ghofar, serta Kepala Desa Wajak Lor Aries Febryanto. (X-16)