Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BANJIR di Kabupaten Musi Rawas, Sumatra Selatan, hingga kini tak kunjung surut. Hujan berintensitas lebat yang masih berlangsung membuat banjir makin meluas.
Hingga Senin (13/3), ketinggian air masih terus naik, bahkan akses Linggau-Palembang terputus dan ribuan rumah terendam banjir. Banjir yang melanda sejumlah kecamatan di Musi Rawas tersebut kini menyebabkan ribuan warga terdampak dan sejumlah akses jalan terputus total tidak bisa dilalui akibat terendam banjir.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Musi Rawas, Darsan, mengatakan, debit air luapan sungai Musi dan Kelingi masih naik. "Air masih terpantau naik. Berdasarkan laporan ada ribuan rumah yang sudah terendam banjir," kata Darsan.
Baca juga: Gubernur Sumsel: Penyebab Banjir Bandang di Lahat Akibat Kerusakan Lingkungan
Bahkan kata dia, banjir semakin tinggi dan memutus akses jalan Lubuklinggau-Sekayu, tepatnya di Desa Mandi Aur, Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Musi Rawas. "Tadi pagi banjir sudah mencapai satu meter sehingga menutupi jalan lintas di Desa Mandi Aur," ungkapnya.
Diakuinya, upaya yang telah dilakukan oleh BPDB Kabupaten Musi Rawas yakni melakukan evakuasi terhadap para korban ke lokasi yang lebih aman. Pihaknya kemudian melakukan penyisiran area untuk mengimbau warga yang masih bertahan di rumah agar tetap waspada dan siaga terhadap perkiraan debit air yang semakin naik dan menambah dampak luasan banjir.
Baca juga: BRIN Diminta Modifikasi Cuaca untuk Lancarkan Proses Evakuasi Longsor Natuna
Kapolres Musi Rawas Ajun Komisaris Besar Danu Agus Purnomo pun mengimbau agar pengendara dari arah Lubuklinggau hendak ke Sekayu atau Palembang agar memilih alternatif lain. "Kami mengimbau kepada pengendara, misal dari arah Lubuklinggau, Bengkulu, Jambi yang mau ke Muba atau Palembang bisa lewat Empat Lawang atau Lahat. Begitu sebaliknya, yang dari Palembang atau Muba mau ke Lubuklinggau agar menempuh jalan lain," katanya.
Camat Muara Kelingi, Hendrik Kusuma, mengatakan, jika air terus meningkat, warga diizinkan untuk mengungsi. "Pengungsian di Muara Kelingi sementara disiapkan di gedung serbaguna dan gedung rumah sakit baru," katanya. Kecamatan Muara Kelingi terdapat sembilan desa yang terdampak banjir yakni Kelurahan Kelingi, Desa Bingin Jungut, Desa Pulau Panggung, Desa Mandi Aur, Desa Binjai, Desa Mambang, Desa Lubuk Tua, Desa Lubuk Muda, Desa Tanjung, dan Desa Sukamenang. (Z-2)
Dirinya sama sekali tidak setuju jika keberadaan klub sepak bola Sriwijaya FC yang selama ini telah menjadi kebanggaan masyarakat Sumsel dibubarkan, ganti nama, atau dijual.
Belum adanya venue di tenggat seminggu jelang kedatangan Ronaldinho, membuat manajemen pemilik Ballon D'Or 2005 itu pun meminta penjadwalan ulang kedatangan Ronaldinho ke Indonesia.
Dirinya akan terbang ke Brazil menemui Ronaldinho untuk membicarakan perubahan jadwal.
STADION Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi salah satu kandidat tuan rumah pelaksanaan Piala Dunia U20 pada Mei tahun depan.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, kesiapan Sumsel sebagai tuan rumah PD U-20 terus dimatangkan.
Banjir yang merendam Pondok Pesantren Assirojul Munir merupakan dampak robohnya bangunan talud saluran air pada Senin (6/11).
Sedikitnya ada dua titik di ruas jalan protokol Kota Cirebon yang selama ini menjadi langganan banjir.
Banjir terjadi sekitar pukul 20:30 WIB diawali hujan intensitas tinggi sejak pukul 17:30 WIB
Sebanyak 7.027 jiwa di Kampung Lumajang Peuntas, Desa Cieuterup, harus mengungsi karena rumah mereka terendam air.
Di awal 2024 ini berbagai kejadian bencana di musim penghujan sudah terjadi di Kabupaten Cirebon. Mulai dari pohon tumbang akibat angin kencang, banjir, tanah longsor dan lainnya,
Anggaran yang telah disiapkan dapat digunakan sesuai hasil inventarisasi dan tepat sasaran
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved