Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Tambak di Deket Lamongan Terendam Banjir, Kerugian Rp9,1 Miliar

Mohammad Ahmad Yakub
06/3/2023 17:44
Tambak di Deket Lamongan Terendam Banjir, Kerugian Rp9,1 Miliar
Banjir luapan Bengawan Jero di Kabupaten Lamongan, Jatim, beberapa waktu lalu.(MI/M Yakub.)

KERUGIAN materi akibat banjir luapan Bengawan Jero di Kecamatan Deket, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, mencapai Rp9,1 miliar, Senin (6/3). Ini akibat banjir yang mengenangi 1.597 rumah, sejumlah fasilitas umum, dan areal sawah tambak terendam banjir seluas 1.159 hektare. 

Banjir di kawasan ini menggenangi enam desa di Kecamatan Deket lebih dari dua pekan terakhir. Keenam desa itu meliputi Weduni, Tukeran, Sidomulyo, Lama dan, Dinoyo, dan Babat Agung. Tinggi genangan di permukiman warga berkisar antara 15-60 cm.

Camat Deket Arif Backhtiar mengatakan, banjir luapan Bengawan Jero mengakibatkan enam desa di wilayahnya tergenang. Cuaca ekstrem membuat sejumlah fasilitas umum, tempat ibadah, sarana pendidikan, jalan antarkampung, hingga area sawah tambah terendam.

"Genangan terparah berada di dua desa. Untuk Sidomulyo tercatat sebanyak 540 rumah dan Laladan 450 rumah," terangnya, Senin (6/3) siang.

Baca juga: Hantam Jalan Berlubang Terendam Banjir, Truk Muatan Gabah Terguling

Selain rumah, kata Arif, banjir juga menggenangi jalan antarkampung dan lingkungan sepanjang 12,4 kilometer, gedung sekolah sebanyak 18 unit, masjid ataupun musala 12 unit, puskesmas pembantu 3 unit, dan balai desa 3 unit. Banjir juga mengakibatkan areal sawah tambak di enam desa terendam seluas 1.159 hektare. "Tafsir kerugian mencapai Rp9,1 milliar," ungkapnya.

Menurutnya, kerugian terbesar berasal dari sektor perikanan. Meski belum sampai pada gagal panen, kerusakan pada sektor tersebut sangat besar. Petambak yang khawatir ikannya terhanyut akibat banjir telah mengantisipasi dengan memasang jaring pada masing-masing pematang tambak. "Ini otomatis diantisipasi petambak, karena banjir ini berlangsung tiap tahun," jelasnya. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik