Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KERUGIAN materi akibat banjir luapan Bengawan Jero di Kecamatan Deket, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, mencapai Rp9,1 miliar, Senin (6/3). Ini akibat banjir yang mengenangi 1.597 rumah, sejumlah fasilitas umum, dan areal sawah tambak terendam banjir seluas 1.159 hektare.
Banjir di kawasan ini menggenangi enam desa di Kecamatan Deket lebih dari dua pekan terakhir. Keenam desa itu meliputi Weduni, Tukeran, Sidomulyo, Lama dan, Dinoyo, dan Babat Agung. Tinggi genangan di permukiman warga berkisar antara 15-60 cm.
Camat Deket Arif Backhtiar mengatakan, banjir luapan Bengawan Jero mengakibatkan enam desa di wilayahnya tergenang. Cuaca ekstrem membuat sejumlah fasilitas umum, tempat ibadah, sarana pendidikan, jalan antarkampung, hingga area sawah tambah terendam.
"Genangan terparah berada di dua desa. Untuk Sidomulyo tercatat sebanyak 540 rumah dan Laladan 450 rumah," terangnya, Senin (6/3) siang.
Baca juga: Hantam Jalan Berlubang Terendam Banjir, Truk Muatan Gabah Terguling
Selain rumah, kata Arif, banjir juga menggenangi jalan antarkampung dan lingkungan sepanjang 12,4 kilometer, gedung sekolah sebanyak 18 unit, masjid ataupun musala 12 unit, puskesmas pembantu 3 unit, dan balai desa 3 unit. Banjir juga mengakibatkan areal sawah tambak di enam desa terendam seluas 1.159 hektare. "Tafsir kerugian mencapai Rp9,1 milliar," ungkapnya.
Menurutnya, kerugian terbesar berasal dari sektor perikanan. Meski belum sampai pada gagal panen, kerusakan pada sektor tersebut sangat besar. Petambak yang khawatir ikannya terhanyut akibat banjir telah mengantisipasi dengan memasang jaring pada masing-masing pematang tambak. "Ini otomatis diantisipasi petambak, karena banjir ini berlangsung tiap tahun," jelasnya. (Z-2)
Banjir yang merendam Pondok Pesantren Assirojul Munir merupakan dampak robohnya bangunan talud saluran air pada Senin (6/11).
Sedikitnya ada dua titik di ruas jalan protokol Kota Cirebon yang selama ini menjadi langganan banjir.
Banjir terjadi sekitar pukul 20:30 WIB diawali hujan intensitas tinggi sejak pukul 17:30 WIB
Sebanyak 7.027 jiwa di Kampung Lumajang Peuntas, Desa Cieuterup, harus mengungsi karena rumah mereka terendam air.
Di awal 2024 ini berbagai kejadian bencana di musim penghujan sudah terjadi di Kabupaten Cirebon. Mulai dari pohon tumbang akibat angin kencang, banjir, tanah longsor dan lainnya,
Anggaran yang telah disiapkan dapat digunakan sesuai hasil inventarisasi dan tepat sasaran
Air yang menggenang di sekitar rumah saat banjir dapat memicu sejumlah penyakit seperti diare, penyakit kulit dan leptospirosis.
Sosialisasi agar warga berbelanja sesuai kebutuhan akan terus dilakukan, sehingga harga tidak melonjak.
. Kami sudah berkoordinasi dengan para camat untuk segera melakukan gerakan bersama mencegah banjir di musim penghujan,
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membangun 12 kolam retensi, menjelang musim hujan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved