Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MESKI baru hitungan bulan, Green House Sido Muncul sudah bisa membuahkan hasil. Beberapa tanaman rempah yang ditanam sebagai uji coba, pada Maret ini siap dipanen.
Bahan baku produk Tolak Angin seperti stevia dan mint tumbuh subur seperti yang diharapkan. Setelah panen akan dilakukan penelitian di Pusat Penelitian Tanaman Rempah Sido Muncul (PPRS).
"Setelah dipanen, nanti akan kita lakukan penelitian di Pusat Penelitian Tanaman Rempah untuk mengetahui kadar minyak atsirinya, zat aktifnya dan lainnya," ujar Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat disela kunjungannya di Green House Sido Muncul, Rabu (1/3).
Irwan yang didampingi Komisaris Sido Muncul Johan Hidayat mengatakan, Green House Sido Muncul menggunakan teknologi drip irrigation system dari Netafim.
"Dari yang kita lihat di green house tadi, tanaman stevia dan mint tumbuh dengan bagus, mudah-mudahan uji coba ini akan menghasilkan tanaman rempah yang kita harapkan," tambahnya.
Dia menambahkan hasil dari green house ini tidak melihat
berapa kuantitasnya tapi kualitas dari tanamannya itu.
"Harapan kami, dengan green house ini kita bisa menciptakan tanaman rempah dengan kualitas yang bagus dibandingkan dengan tanaman rempah yang ada," tambah Irwan.
Dia menegaskan, jika hasil dari penelitian ini sangat bagus sesuai
dengan harapannya, maka akan disalurkan kepada 150 kelompok tani mitra Sido Muncul.
Irwan menegaskan Sido Muncul menjadi pelopor penanaman rempah skala perusahaan. "Kalau perusahaan, Sido Muncul yang pertama melakukan penelitian dan penanaman di Green House, tapi kalau pemerintah saya tidak tahu," tandasnya.
Dia optimistis dengan cita-citanya untuk menciptakan tanaman rempah
yang berkualitas lebih bagus dibandingkan dengan tanaman rempah dari India, Vietnam maupun Thailand.
Green House dan Pusat Penelitian Rempah Sido Muncul ini akan menghasilkan rempah-rempah yang ada di Indonesia seperti lempuyang,
jahe dan kapulaga juga untuk pengembangan tanaman jahe, kunyit, kencur,
stevia, mentha dan tanaman rempah lainnya.
Setelah masa tanam, untuk melihat hasil dan pertumbuhannya dibutuhkan waktu sekitar dua atau tiga bulan. Sementara untuk nursey targetnya akhir Maret sudah panen.
Untuk luas secara keseluruhan area ini hampir mencapai 1 hektare dengan
perincian nursery 1.152 meter persegi, green house produksi yang sudah siap operasi 2.496 m2 dan green house produksi yang masih berupa pondasi 6.335 m2. (N-2)
"Jadi di lidah rasa tetap jamu, tapi di hidung aromanya wangi yang bisa diterima. Ini yang mungkin kemudian disukai anak-anak muda yang dulunya nggak akrab dengan jamu."
Pemanfaatan tanaman herbal dan rempah-rempah harus mengedepankan penelitian dan kemajuan teknologi.
MANTAN Bupati Sragen Untung Wiyono masygul dengan sikap Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang dinilai kurang bijak menanggapi adanya minuman empon-mpon mampu cegah Covid-19.
KEKAYAAN sumber daya alam Indonesia yang sangat beragam sudah lama tersohor. Salah satunya rempah-rempah, seperti jahe merah. Minuman jahe merah mampu meningkatkan daya tahan tubuh.
Indonesia harus membongkar lagi catatan-catatan naturalis dari Eropa abad 17 hingga 19 yang mengumpulkan data di Hindia Belanda.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid mengatakan, jalur rempah saksi perkembangan dan pasang surut peradaban bangsa Indonesia sebagai bangsa bahari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved