Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

BPBD Kalimantan Timur Siapkan Banyak Jurus Antisipasi Bencana di IKN

Media Indonesia
08/2/2023 16:28
BPBD Kalimantan Timur Siapkan Banyak Jurus Antisipasi Bencana di IKN
Kepala BPBD Kalimantan Timur HM Agus Hari Kesuma(DOK/PRIBADI)

PEMBANGUNAN Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara disambut banyak pihak. Banyak instansi, baik di pemerintah pusat maupun daerah, sudah mempersiapkan diri, pada tahap pra maupun paska pembangunan.

Salah satu kesiapan di lokasi pembangunan IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara, sudah dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalimantan Timur.

"Untuk antisipasi bencana, kami menggunakan hasil kajian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Selama ini, BPBD dan Bappenas sudah berkoordinasi dengan baik dalam upaya penangggulangan bencana," ungkap Kepala BPBD Kaltim, HM Agus Hari Kesuma, Rabu (8/2).

Pihaknya sudah melakukan kajian dan antisipasi terkait dengan langkah penanganan jika terjadi banjir di sekitar wilayah IKN. Untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam, BPBD melakukan penelitian dan pengkajian serta pelatihan terkait risiko yang biasa terjadi di IKN, seperti bencana tanah longsor dan banjir.

Agus memastikan kecil kemungkinan terjadi tanah longsor di IKN. Pasalnya berdasarkan hasil kajian dalam dokumen risiko penanggulangan bencana di semua  kabupaten dan kota di Kaltim, kerawanan tanah longso hanya berisiko terjadi di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara. Di kabupaten yang sama, kerawanan banjir, tanah longsor dan kebakaran hutan berisiko terjadi di wilayah Jonggon, Muara Muntai dan Muara Kaman.

"Untuk bencana banjir yang sering terjadi di Penajam Paset Utara, BPBD sudah menyiapkan desa tanggap bencana. Kami sudah menggelar pelatihan-pelatihan simulasi mitigasi banjir," tambahnya.


Bencana non alam

 

Pada kesempatan itu, Agus menyatakan, di Kaltim bencana yang harus diantisipasi ialah bencana non alam. Hal ini disebabkan adanya pipa gas dan minyak milik Pertamina di Balikpapan yang sangat rawan dan harus benar-benar dijaga.

"Jika meledak akan menimbulkan bencana non alam yang sangat besar. Kekuatan ledakannya bisa mencapai radius 3-4 kilometer, yang dampaknya sangat berbahaya bagi masyarakat sekitar," lanjutnya.  

Menurut dia, di sejumlah kawasan perumahan di Penajam Paser Utara juga rawan terjadi bencana non alam. Pasalnya, di sepanjang jalan dan dekat perumahan banyak terpasangpipa gas.

"Sangat dikhawatirkan jika masyarakat di PPU tidak mengetahui standar operasional prosedur dari penanganan pipa gas tersebut. Artinya perlu adanya sosialisasi pada masyarakat jika terjadi ledakan pipa, apa yang harus dilakukan oleh masyarakat untuk perlindungan mereka," tambah Agus.

Jika terjadi ledakan pipa, lanjutnya, akan berdampak pada kawasan dalam radius sekitar 3-4 kilometer di wilayah IKN. "Untuk itu, harus dilakukan evakuasi masyarakat ke radius yang berjalan aman sekitar 5 kilometer dari lokasi." (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya