Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Manajemen McD Jimbaran Dinilai Melecehkan Simbol Agama Hindu

Arnoldus Dhae
12/7/2016 19:47
Manajemen McD Jimbaran Dinilai Melecehkan Simbol Agama Hindu
(Ilustrasi)

MANAJEMEN restoran cepat saji McDonald (McD) Jimbaran, Bali, dinilai telah melecehkan simbol agama Hindu Bali. Pelecehan itu diketahui adanya larangan dari pihak manajemen kepada karyawan yang beragama Hindu agar tidak boleh menggunakan gelang tridatu di tangannya. Padahal, gelang tridatu yang terbuat dari benang itu merupakan simbol kesucian agama Hindu di Bali.

Kasus ini sempat memanas dan mencuat di media sosial di Bali. Dampaknya pun besar dan memicu reaksi dari banyak pihak yang ingin mempertahankan simbol kesucian agama Hindu di Bali. Salah satu reaksi datang dari Ormas Jimbaran Bersatu (JB).

Untuk meredam kasus agar tidak melebar dan menimbulkan konflik bernuansa SARA tersebut, anggota DPD RI Dapil Bali akhirnya datang menemui pihak manajemen McD Jimbaran dan bertanya soal kebijakan manajemen yang melarang penggunaan gelang tridatu bagi karyawan beragama Hindu.

Pertemuan dilakukan di Kantor McD Jimbaran, Selasa (12/7) sore. Hadir dalam pertemuan tersebut antara lain anggota DPD RI Dapil Bali Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna, Camat Kuta Selatan Wayan Wirya, Bendesa Adat Jimbaran Wayan Budiarta, Ketua Ormas Jimbaran Bersatu Kawi Adnyana alias Keban serta beberapa elemen lainnya.

Sementara dari pihak manajemen McD hadir antara lain Manajer Operasional Konsultan McD Bali dan Lombok Ida Bagus Oka Putra beserta staf. Pertemuan itu juga disaksikan perwakilan dari manajemen McD pusat, antara lain Ecci dan sejumlah staf lainnya.

Arya Wedakarna mempertanyakan kebijakan manajemen terkait larangan menggunakan gelang tridatu. "Gelang tridatu itu simbol kesucian agama Hindu, tetapi kenapa dilarang. McD ini berada di Bali. Seharusnya menghormati karifan lokal setempat. Bukannya malah secara perlahan ikut membunuh kearifan lokal yang bernafaskan agama Hindu. Tugas saya di DPD RI adalah menyerap segala kisaran suara masyarakat, mengayomi, dan menyelesaikannya permasalahan yang ada di masyarakat. Yang kami ingin tanyakan adalah apakah ini kebijakan permanen serta apakah di seluruh McD di Bali diberlakukan kebijakan tersebut," tanyanya.

Pertanyaan tersebut langsung dijelaskan oleh pihak manajemen. Manajer Operasional Konsultan McD Bali dan Lombok Ida Bagus Oka menyatakan permintaan maaf atas kebijakan McD Jimbaran yang ramai di sosial media yang menimbulkan kesimpangsiuran sehingga dianggap melecehkan umat Hindu.

"Kebijakan tersebut kami keluarkan hanya pada saat adanya verifikasi dan audit dari manajemen McDonald pusat. Setelah itu karyawan boleh menggunakan lagi. Ini memang standar pusat seperti itu," ujarnya.

Adapun perwakilan manajemen McD pusat, Ecci, menjelaskan, masyarakat belum mengetahui berita tersebut secara pasti dan hanya mendengar berita yang simpang siur.

"Sebenarnya kebijakan tersebut bukanlah kebijakan permanen. Kami berlakukan kebijakan tersebut hanya pada saat adanya verifikasi dari pusat guna memperlihatkan profesionalisme karyawan dalam bekerja. Setelah verifikasi selesai dilaksanakan pihak manajemen kembali membiarkan karyawan utuk memakai gelang tridatu tersebut," jelaskan.

Sementara itu, Camat Kuta Wayan Wirya mengimbau kepada manajemen McD untuk mengimplementasikan segala ucapan yang dikatakan serta juga menjaga kebersihan lingkungan karena banyak warga Jimbaran yang mengeluh terkait dengan limbah dari restoran cepat saji itu yang dinilai mencemari sungai sekitar.

"Harapan kami, pihak manajemen harus mencermati segala kebijakan guna menjaga nama besar McDonald sendiri," ujarnya.

Ketua Ormas JB Kawi Adnyana alias Keban meminta kepada pihak manajemen McD agar melakukan minta maaf secara terbuka. "Permintaan kami adalah adanya permintaan maaf secara lisan dari pihak manajemen McD yang telah dianggap menghina adat umat Hindu. Sebab bila tidak, ini akan terulang di masa yang akan datang," ujarnya. (OL/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik