SALAH satu masalah dari para aparatur sipil negara adalah mental mereka yang tidak bisa melayani. Itu sebabnya pemerintah terus memberi pelatihan agar kebiasaan lama itu terkikis.
Sebagai upaya untuk mendalami atau mengimplementasikan core values BerAKHLAK, dibutuhkan tim budaya kompeten yang dibentuk secara khusus untuk memudahkan organisasi menyalurkan budaya pada tiap karyawan. Guna mewujudkan hal itu Accelerated Culture Transformation (ACT) Consulting International yang merupakan bagian dari ESQ Grup yang dipimpin Ary Ginanjar Agustian menggelar Pelatihan dan Sertifikasi BNSP: Pengelola Budaya Kerja" yang didesain khusus untuk kementerian/lembaga pusat dan daerah.
Pelatihan yang berlangsung selama 3 hari pada 25-27 Januari secara hybrid itu diharap bisa membantu memberikan framework, skill, dan benchmark pada tim budaya yang dibentuk. Trainer lisensi Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian, Rinaldi Agusyana memandu para peserta pelatihan dari BPKH, Pemerintah Kabupaten Ketapang, Badan Kepegawaian Pendidikan & Pelatihan Kabupaten Pati, Setda Kabupaten Pati, BKPSDM Kabupaten Mempawah, Setda Kabupaten Mempawah, RSAB Harapan Kita, Pemkot Tangerang, Pemkab Balangan, Pusdiklat Menpim Kumdil Mahkamah Agung, dan Setda Provinsi Kalbar.
"Pak Ary sebagai Founder ESQ Group mengatakan bahwa budaya perusahaan atau corporate culture adalah kunci untuk membuat perusahaan mampu bertahan di tengah goncangan dan mampu melakukan transformasi," kata Rinaldi.
Ia menyampaikan bahwa ide dan strategi jelas sudah dimiliki tetapi eksekusi yang melaksanakannya tetaplah manusia, maka manusia tersebut harus memiliki corporate culture yang memiliki agility atau ketahanan.
"Ada 10 langkah yang sudah teruji untuk membuat corporate culture secara ilmiah. 10 langkah itu akan dipaparkan langsung di materi selanjutnya. Dengan begitu, anda akan menjadi ahli di bidang corporate culture yang jarang dimiliki oleh seseorang," sambung Rinaldi.
Sebagai tambahan dan menunjang kredibilitas tim budaya, para peserta mendapatkan sertifikasi resmi dari BNSP jika telah menerapkan ilmu dan terangkum dalam portofolio serta memperoleh hasil optimal.
Di akhir sesi, para peserta pelatihan bersyukur dipertemukan dengan program ini. Perwakilan Pemkab Balangan, Ernawati mengungkapkan bahwa selama 3 hari menjadi peserta ia mendapatkan pengetahuan yang luar biasa. "Apa yang didapatkan di sini, akan kami implementasikan di daerah kami dan Semoga Pemkab Balangan akan terus melakukan upaya perbaikan serta kerjasama dengan ESQ serta ACT Consulting International secara berkelanjutan," tuturnya.
Sementara itu, Linda Nuryusnita Pohan yang berprofesi sebagai analis kebijakan dari Pemkot Tangerang menyampaikan terimakasih telah diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam program sertifikasi peningkatan budaya kerja. "Selama 3 hari ini saya belajar bagaimana caranya agar nilai-nilai budaya kerja tidak sekedar disosialisasikan namun harus diinternalisasikan di setiap instansi khususnya di lingkup Pemkot Tangerang secara stratejik," ungkapnya.
Kemudian Christine Sintari Ellen dari Pemkab Ketapang menyampaikan kesan yang menurutnya seru, ia juga bisa berkenalan dengan teman-teman dari daerah lain dan saling sharing pengalaman terhadap penguatan budaya kerja yang dilakukan di daerah masing masing.
"Hasil dari kegiatan ini akan kami implementasikan di daerah kami. Kami sudah mendapatkan pengalaman juga dari peserta lain saat sesi sharing. Kami percaya ilmu ini akan sangat bermanfaat sekali bagi penguatan budaya kerja di Pemkab Ketapang dan lainnya," tuturnya. (RO/A-1)