Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Mahasiswa Palu Berharap Ricuh di GNI tidak Menghambat Operasional Perusahaan

Bayu Anggoro
19/1/2023 15:14
Mahasiswa Palu Berharap Ricuh di GNI tidak Menghambat Operasional Perusahaan
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyampaikan keterangan terkait bentrokan di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) Morowali Utara(ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)


KERICUHAN antar pegawai PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) diharapkan tidak mengganggu operasional perusahaan. Selain telah menyerap banyak pekerja, terhentinya aktivitas usaha dikhawatirkan mengganggu transfer ilmu pertambangan dari pekerja asing kepada pekerja lokal.

Harapan itu dilontarkan sejumlah mahasiswa Teknik Geologi Universtias Tadulako, Palu, Kamis (19/1).

Salah satu di antaranya ialah Syarul Ramadhan M Ichwan. Founder Jaringan Aktivis Geologi Ilmiah (JAKGI), itu menyampaikan keprihatinannya atas kericuhan di PT GNI yang berada di Kabupaten
Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

Dia berharap peristiwa itu tidak menghambat beroperasinya smelter PT GNI ke depan.

"Saya memiliki mimpi besar di masa depan sebagai mahasiswa di Untad
terhadap smelter-smelter yang telah beroperasi di Sulawesi Tengah ini.
Adanya smelter-smelter yang sudah berjalan ini menambah tekad saya untuk belajar sungguh-sungguh kemudian lulus, dan bisa belajar sembari bekerja di smelter, salah satunya PT GNI ini," katanya.

Dia berharap persoalan ini bisa segera tuntas, sehingga PT GNI bisa
berjalan normal Kembali. Pasalnya, PT GNI sudah pasti menyerap banyak lulusan Untad dan yang akhirnya bisa bekerja di sana.

"Bekerja di smelter bukan hanya sekadar bekerja, tapi juga belajar banyak hal dan budaya kerja baru. Banyak senior saya yang sudah alumni bekerja di sana. PT GNI merupakan smelter dengan teknologi canggih, pasti dapat banyak hal baru untuk dipelajari," katanya.

Tak hanya itu juga, budaya kerja perusahaan yang sangat professional
karena merupakan penanaman modal asing, bisa menjadi contoh etos kerja
dan keahlian di lapangan bagi pekerja lokal.

"Jangan sampai mengorbankan hal besar dengan banyak yang meminta disetop. Terlalu sayang mengorbankan sesuatu yang besar. Apalagi masa depan anak-anak muda asli Sulawesi Tengah seperti kami yang ingin belajar banyak dari smelter seperti PT GNI," tegas Syahrul.

Dia juga bercerita apa yang dia pelajari dalam mata kuliah di Program
Studi S1 Teknik Geologi, Univeristas Tadulako, ada berberapa basic
principles yang dipelajari untuk mengetahui bahan galian Nikel tersebut.

"Mampu menguasai soft skill and hard skill, Eksplorasi Bahan Galian
Batuan, Kimia Analitik, Petrologi, Geokimia dan Petrografi," ujarnya.

Syahrul juga bercerita bahwa mengolah ore nikel menjadi feronikel dan
stainless steel ini memerlukan teknologi yang canggih dan ini hanya bisa  dipelajari di pabrik smelter.

Ia juga bercerita bahwa feronikel merupakan logam paduan antara besi dan nikel yang mana dihasilkan dari proses peleburan reduksi bijih nikel oksida atau silikat yang mengandung besi.

"Feronikel  mengandung 80% besi dan 20% nikel. Stainless steel
setidaknya mengandung 10,5% kromium, kurang dari 1,2% karbon dan elemen
lainnya. Mayoritas stainless steel mengandung 8-10% Ni," katanya. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya