Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PASAR murah yang digelar Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Cirebon, Jawa Barat di salah satu vihara di Kota Cirebon, Rabu (18/1), diserbu warga. Sejumlah produk dijual di pasar murah tersebut seperti beras, telur, cabai merah, cabai rawit dan bawang merah yang semua dijual di bawah harga pasar.
Beras menjadi salah satu komoditas yang paling diserbu masyarakat setelah telur. Untuk beras medium dijual seharga Rp 45 ribu dalam kemasan 5 kilogram. Ini berarti beras medium di pasar murah tersebut dijual seharga Rp9 ribu per kilogram padahal di pasaran harga beras saat ini sudah mencapai Rp12 ribu per kilogram.
Sedangkan beras premium dijual seharga Rp 60 ribu dalam kemasan 5 kilogram. Ini berarti beras premium di pasar murah dijual seharga Rp12 ribu per kilogram yang berarti lebih murah dari harga di pasaran yang harganya sudah mencapai Rp13.500 per kilogram.
Ela, 43, seorang warga Cirebon mengaku tidak sengaja mengetahui adanya pasar murah tersebut karena rutin berbelanja ke Pasar Kanoman. Ia mengaku harga yang dijual di pasar murah kali ini lebih murah dibandingkan harga di pasaran. "Termasuk harga beras," tutur Ela.
Hal senada diungkapkan Iin, 32, yang mengaku langsung membeli beras medium seharga Rp45 ribu per lima kilogram. "Ini jatuhnya murah walaupun harus beli satu kemasan," tuturnya. (OL-15)
Beras menjadi komoditas yang paling banyak diserbu warga. Pembelian pun dibatasi. Setiap orang hanya bisa membeli dua pak atau 10 kilogram beras.
Penerima manfaat gelar pangan murah harus dikurasi. Intinya harus tepat sasaran.
Sejumlah komoditas dijual mulai dari beras, telur, minyak goreng, cabai merah dan rawit, dan bawang merah
Gelar pangan murah merupakan salah satu upaya menstabilkan harga dan pasokan. Gelar pangan murah diharapkan bisa memenuhi kebutuhan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Operasi pasar murah dilakukan dalam rangka menekan laju inflasi daerah.
Pasar murah merupakan upaya mengendalikan inflasi dan kenaikan harga bahan pokok menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Pemantauan dilakukan di Pasar Sukaraja, Cisaat, dan Cibadak. TPID sekaligus juga memantau harga berbagai komoditas kebutuhan masyarakat lainnya.
PENJABAT (Pj) Bupati Bekasi Dani Ramdan bersama Tim TPID Kabupaten Bekasi melaksanakan rapat antisipasi kemungkinan terjadinya kenaikan harga kebutuhan bahan pokok.
MASYARAKAT diminta untuk tidak panic buying atau membeli secara berlebihan karena khawatir kekurangan bahan pokok. Sebab sikap tersebut justru merugikan karena membuat kelangkaan di pasaran
MENYIKAPI penyesuaian harga BBM, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo langsung melakukan sejumlah antisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok di pasar.
BANK Indonesia (BI) bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di wilayah NTT melaksanakan GNPIP yang digelar di Weetabula, Kabupaten Sumba Barat Daya.
MEDIA Indonesia (MI) meraih predikat media terbaik dalam ajang High Level Meting TPID se-Eks Karesidenan Pekalongan, Jawa Tengah, yang digelar BI cabang Tegal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved