Banjir Lumpuhkan Puluhan Perjalanan KA

SEDIKITNYA 10 jadwal perjalanan KA dari Probolinggo ke Surabaya maupun sebaliknya dibatalkan akibat banjir yang merendam rel KA hingga sepanjang 600 meter di Desa Tambakrejo, Kec Kraton, Kab Pasuruan. "Sudah tidak mungkin lagi kereta bisa melewati jalur ini. Makanya hari ini dikerahkan pekerja untuk melakukan perbaikan. Sehingga perjalanan kereta dari Surabaya menuju ke timur yang melewati Pasuruan bisa kembali normal," kata Kepala Daops 9, Rusi Hariyono.

Rusi menyebutkan, perjalanan yang dibatalkan ialah KA Mutiara Timur (Banyuwangi-Surabaya), KA Logawa (Jember-Surabaya), KA Sri Tanjung (Jember-Surabaya), KA Probowangi (Banyuwangi-Surabaya), KA Tawang Alun (Banyuwangi-Surabaya). "Tapi, untuk kereta yang lokalan masih tetap beroperasi, yakni KA Pandan Wangi yang melayani rute Banyuwangi-Jember," imbuh Rusi.

Untuk arah sebaliknya, Manajer Humas PT KAI Daops 6 Yogyakarta Eko Budiyanto mengatakan, perjalanan kereta Sri Tanjung dan Logawa dari Yogyakarta menuju arah timur yang sempat terhambat banjir di Pasuruan diperkirakan kembali normal, hari ini. Banjir merendam lintasan di ruas Pasuruan hingga Bangil sepanjang 800 meter. Akibatnya, kereta dari Jember dan Banyuwangi yang hendak menuju arah barat atau Yogyakarta tidak bisa dijalankan. Selama banjir, KA tetap dijalankan namun hanya berhenti di Surabaya. Penumpang yang hendak menuju Jember dengan kereta Logawa tetap diperbolehkan naik kereta, namun tidak sampai ke Jember.

"Uang tiket justru akan dikembalikan 100% karena kereta hanya berhenti di Surabaya tanpa bisa melanjutkan perjalanan ke Jember," katanya. Banjir yang melanda Kota Pasuruan diakibatkan hujan yang tidak berhenti mulai Rabu (29/6) malam sampai Kamis (30/6) pagi yang mengakibatkan meluapnya sungai Welang di perbatasan antara Kecamatan Kraton dan Kecamatan Gading Rejo.

Pembatalan serupa juga dilakukan oleh PT KAI Daop V Purwokerto untuk KA Logawa (Purwokerto-Jember) dan PT KAI Daop VI Yogyakarta untuk KA Sritanjung (Lempuyangan-Banyuwangi). Selain perjalanan kereta api, pemudik yang melintasi jalur Malang juga diminta mewaspadai sejumlah titik rawan banjir dan longsor. "Setiap hujan bisa dipastikan tergenang air sehingga mengakibatkan kemacetan, banyak kendaraan mogok dan jalan licin," seru Sekretaris Dishubkominfo Pemkab Malang, Untung Sudarto. Ancaman longsor juga harus diwaspadai pemudik yang melintasi Sumatra Barat. Terdapat 13 titik yang dinilai rawan longsor, menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, R Pagar Negara.

Penanda air
Sebagai tips, ujar Pagar, pemudik diminta memperhatikan tanda-tanda air. Jika air berwarna coklat di iringi oleh jatuhan kerikil, maka berpotensi longsor. Perhatikan juga kondisi cuaca. "Jauhi daerah yang berbukit terjal yang rawan longsor saat hujan deras. Manfaatkan jalur alternatif yang lebih aman. Minta juga info pada posko-posko terpadu," paparnya. Kemarin, hujan lebat juga mengguyur jalur mudik lintas selatan Jawa Barat, hingga malam hari.

Beberapa ruas jalan alternatif di Kota Tasikmalaya tergenang air akibat buruknya saluran drainase. Sementara itu, perbaikan jalan dan jembatan di ruas jalur provinsi di Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban, Jatim, yang dikebut selama dua bulan terakhir berhasil memperlancar lalu lintas arus mudik. Upaya memperlancar arus mudik juga dilakukan Pemkab Temanggung, Jawa Tengah, dengan membuka Jembatan Sigandul di Kledung.

"Jembatan Sigandul baru boleh dilewati satu arah, yakni dari arah Wonosobo-Temanggung. Adapun dari arah Parakan-Wonosobo masih menggunakan jalur lama," ujar Bupati Temanggung, Bambang Sukarno. (BN/Ant/YH/RS/YK/TS/AD/N-4)