Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
RATUSAN kepala keluarga warga Kampung Rawa Cina, Nagrak, Cianjur, Jawa Barat, terpaksa mendirikan posko pengungsian di atas lahan pekuburan. Enam tenda darurat dengan alas seadanya didirikan oleh para pengungsi di TPU Kampung Rawa Cina.
"Ada 216 kepala keluarga dari yang terdata mengungsi di sini. Gabungan dengan warga RT 03," ujar Ketua RT 02 RW 16 Kampung Rawa Cina, Omay kepada jurnalis MGN, Kamis (24/11/2022).
Omay menyebut warganya secara spontan dan mandiri mendirikan tenda-tenda di atas kuburan, karena tidak tersedianya lagi lahan yang memadai untuk dijadikan sebagai lokasi pengungsian.
Para pengungsi memanfaatkan terpal serta selimut seadanya agar bisa berlindung dari teriknya matahari dan dinginnya udara pada malam hari. Tak banyak yang bisa dilakukan warga saat malam hari karena minimnya penerangan akibat terputusnya aliran listrik usai gempa melanda pada Senin (21/11).
Ironisnya, warga harus tinggal berdampingan dengan makam anggota keluarga yang baru dikuburkan. Omay menuturkan ada belasan warga Desa Rawa Cina yang meninggal akibat gempa berkekuatan 5,6 SR itu.
"15 warga kami meninggal dan dikuburkan di sini. Semuanya merupakan korban gempa bumi yang meninggal dunia akibat gempa kemarin," terangnya.
Sebelumnya, Desa Rawa Cina ini sempat terisolasi lantaran akses menuju wilayah ini tertutup longsor akibat gempa. Barulah pada hari keempat setelah gempa, akses sudah berhasil dibersihkan dan bantuan sudah mulai berdatangan.
"Kita baru dapat bantuan makanan kemarin, karena memang jalannya baru bisa dilewati," tandas Omay. (Ren/A-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved