Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Kurangi Risiko Bencana Banjir, BPBD Klaten Adakan Gerakan Bersih-bersih Sungai

Djoko Sardjono
08/10/2022 16:25
Kurangi Risiko Bencana Banjir, BPBD Klaten Adakan Gerakan Bersih-bersih Sungai
Alat berat tengah melakukan pengerukan sedimentasi di Sungai Dengkeng, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah(MI/DJOKO SARDJONO)

GUNA pengurangan risiko bencana banjir, Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Minggu (9/10) akan
mengadakan kegiatan gotong royong bersih-bersih sungai yang berpotensi
banjir di musim hujan ini.

Kegiatan itu adalah tindak lanjut susur sungai yang dilakukan aktivis komunitas sungai dan relawan BPBD Klaten, September lalu.  Pelaksanaan bersih-bersih sungai serentak dilakukan di 27 desa di delapan kecamatan.

Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sri Winoto, mengatakan untuk kegiatan
gotong royong bersih-bersih sungai besok melibatkan sekitar 400 relawan,  warga sekitar, dan komunitas peduli sungai. Kegiatan ini juga mendapat dukungan Forkopimcam.

"Sebelum gotong royong bersih-bersih sungai dimulai akan dielenggarakan
apel di Taman Tugu Macan, Desa Gadungan, Kecamatan Wedi, Klaten. Apel
akan diikuti OPD terkait, Forkopimcam, Srikandi Sungai, dan Komunitas
Peduli Sungai," jelasnya.

Menurut Sri Winoto, kegiatan bersih-bersih sungai serentak dilaksanakan
di aliran sungai di wilayah Kecamatan Jatinom, Karangnongko, Kebonarum,
Jogonalan, Klaten Selatan, Wedi, Kalikotes, dan Kecamatan Bayat yang
melintas di 27 desa.

"Kegiatan gotong royong bersih-bersih sungai dimulai dari Sungai Bagor
di Desa Randulanang, Kecamatan Jatinom, sampai Tempuran Sungai Ujung dan Sungai Dengkeng yang sering memicu banjir di musim hujan," tegasnya.

Jadi, lanjut dia, gotong royong bersih-bersih sungai itu merupakan tindak lanjut dari kegiatan susur sungai sepanjang 30 kilometer. Dari kegiatan ini ditemukan banyak sampah di aliran sungai, penyempitan, sedimentasi, dan tanggul kritis.

Karena itu, bersih-bersih sungai ini dilakukan dengan maksud dan tujuan
untuk mengurangi risiko bencana banjir saat curah hujan tinggi, serta
untuk menggugah kesadaran masyarakat bahwa sungai penting bagi kehidupan saat ini dan mendatang.

"Jika sungai dikelola dengan baik dan dijaga kelestariannya itu akan
mendatangkan manfaat besar bagi warga sekitar dan masyarakat Klaten
umumnya, serta kita akan terhindar dari ancaman bencana di masa
mendatang," kata Sri Winoto. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya