Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun El Tari Kupang Agung Sudiono Abadi mengatakan, kemunculan siklon tropis saat ini tidak memengaruhi cuaca di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Wilayah NTT tidak dipengaruhi oleh adanya siklon yang terjadi di utara saat ini," kata Agung Sudiono Abadi, di Kupang, Jumat.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluarkan peringatan terkait potensi cuaca ekstrem di seluruh wilayah Indonesia terutama dengan kemunculan siklon tropis.
Menurut dia, saat ini wilayah Nusa Tenggara Timur sedang memasuki masa peralihan musim dari musim kemarau ke musim hujan.
Selain itu, terdapat pula gelombang atmosfer yang aktif sejak 27 September 2022 dan diperkirakan masih akan aktif hingga tiga hari ke depan.
Kondisi ini didukung dengan kelembapan udara cukup basah di tiap lapisan atmosfer, sehingga menyebabkan sebagian wilayah NTT berpotensi hujan ringan–lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.
Dalam hubungan dengan itu, dia mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai angin kencang yang terjadi pada sore hari serta petir yang dapat membahayakan keselamatan.
Masyarakat kata dia, diharapkan tetap mengupdate informasi resmi yang dikeluarkan BMKG, dan tidak mempercayai informasi tentang cuaca yang menyesatkan. (Ant/OL-12)
MATERIAL vulkanis yang terus-menerus keluar dari Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Wunopito, Kota Lewoleba.
Jelajahi Manta Point Labuan Bajo, spot menyelam terbaik untuk bertemu pari manta. Temukan tips, lokasi, dan pengalaman seru di sini!
ERUPSI Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 18 Juni 2025 memengaruhi sejumlah aktivitas penerbangan di wilayah timur Indonesia.
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, erupsi lima kali pada Selasa malam (17/6) dengan tinggi letusan mencapai 5.000 meter.
Cross Border Fest bukan sekadar hiburan dan musik, tapi juga perayaan identitas, menyatukan dua budaya dalam semangat persatuan dan keberagaman.
Keberhasilan menjadikan kedua SD tersebut sebagai tim siaga bencana melalui pembuatan denah risiko bencana, mengantongi SK Tim Siaga Bencana (TSB), miliki SOP gempa bumi, dan rencana aksi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved