Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

BPBD Klaten Petakan Wilayah Rawan Bencana di Musim Hujan

Djoko Sardjono
15/9/2022 20:15
BPBD Klaten Petakan Wilayah Rawan Bencana di Musim Hujan
Tim susur sungai BPBD Klaten, Jawa Tengah(MI/DJOKO SARDJONO)


BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Jawa
Tengah, mulai bersiap diri untuk menghadapi musim hujan yang akan
datang.

Sementara itu, berbagai langkah telah dilakukan dengan berkoordinasi
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, instansi terkait, dan
relawan.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Klaten, Sri Winoto, mengatakan kegiatan
koordinasi yang dilakukan itu dalam upaya pengurangan risiko (mitigasi)
bencana.

"Mitigasi bencana itu penting. Karena, Kabupaten Klaten merupakan daerah rawan bencana banjir, longsor dan gerakan tanah, serta puting beliung," jelasnya.

Saat ditemui di sela apel persiapan susur sungai di SMPN 1 Karangnongko, Kamis (15/9), Winoto menyebutkan ada beberapa wilayah kecamatan yang rawan banjir. Di antaranya, Kecamatan Bayat, Cawas, Ceper, Pedan, Juwiring, Wedi, Trucuk, Gantiwarno, Polanharjo, dan Wonosari.

Sementara kawasan rawan bencana alam gerakan tanah dan tanah longsor, meliputi  Kecamatan Bayat, Cawas, Wedi, Kemalang, Gantiwarno,  Manisrenggo, dan Prambanan.

Kemudian, kawasan rawan bencana puting beliung (angin topan) mencakup
seluruh wilayah di Kabupaten Klaten yang meliputi 26 kecamatan dan 401
desa/kelurahan.

"BPBD Klaten telah siap untuk menghadapi ancaman bencana banjir,
gerakan tanah/tanah longsor, dan puting  beliung di musim hujan yang akan datang," tegasnya.

Terkait kegiatan susur sungai yang diikuti BBWS Bengawan Solo, DPU PR,
DLH, dan komunitas relawan adalah bertujuan memetakan kondisi sungai
tersebut.

"Melalui susur sungai akan dipetakan kerentanan, ancaman, dan potensi
ekonomi yang dapat dikembangkan untuk usaha perikanan atau destinasi
wisata," imbuhnya.

Dengan kegiatan susur sungai, potensi kerentanan dan ancaman saat musim
hujan tiba bisa diantisipasi. Inilah salah satu upaya mitigasi bencana
BPBD Klaten.

Kegiatan susur sungai sepanjang 30 kilometer itu diikuti tujuh tim atau
sebanyak 140 orang, dimulai dari Desa Randulanang, Jatinom, sampai Desa
Melikan, Bayat.

"Hasil susur sungai akan kita kompilasi dan analisis, serta dibukukan
untuk dokumen. Pun kita akan rekomendasikan kepada instansi pemangku
kepentingan," pungkasnya. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya