Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Kembangkan Creative Hub di Denpasar, Wawali Arya Wibawa Studing Banding ke Sarinah dan M Bloc

Mediaindonesia.com
30/8/2022 07:20
Kembangkan Creative Hub di Denpasar, Wawali Arya Wibawa Studing Banding ke Sarinah dan M  Bloc
Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa menyambangi creative hub multi fungsi bernama Sarinah dan M Bloc untuk studi banding.(Dok.Pemkot Denpasa)

WAKIL Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menyambangi creative hub multi fungsi bernama Sarinah dan M Bloc yang berada di kawasan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Sabtu (27/8) lalu. Hal itu dilaksanakan guna mewujudkan kolaborasi antara pemerintah daerah dan Perumda Pasar Sewakadarma serta pengelolaan dan penataan creative hub di Kota Denpasar.

Selain itu, kunjungan ini juga bertujuan untuk mengoptimalkan fungi bangunan yang nantinya akan dibangun dalam penataan kawasan suci, yang menjadi salah
satu fokus program pembangunan infrastruktur di Kota Denpasar. Turut mendampingi Kadis PUPR Kota Denpasar, A A Ngurah Bagus Airawata, Dirut Perumda Pasar Sewakadarma, IB Kompyang Wiranata, serta Dinas terkait lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wawali Arya Wibawa mengatakan, bahwa pembangunan creative hub sebagai sebuah simpul pelaku ekonomi kreatif yang diharapkan dapat menampung berbagai ide kreatif. Selain itu, keberadaan simpul kreatif ini diharapkan dapat membangun dan meningkatkan kegiatan bagi para pelaku ekonomi kreatif itu sendiri yang akan menghasilkan produk  yang bernilai ekonomis. Seperti halnya gedung Dharma Negara Alaya yang merupakan creative hub yang sekarang sudah berdiri dan beroprasi selama kurang lebih 3 tahun. Keberadaan DNA menjadi wahana pertemuan para pelaku sektor ekonomi kreatif. Sehingga sering terciptanya acara - acara yang melibatkan kedua belah pihak, yang mana gedung Dharma Negara Alaya menjadi fasilitator dalam terciptanya creative hub lainnya.

Dijelaskan, tingginya antusias masyarakat pelaku ekonomi kreatif serta seniman yang berkegiatan di gedung Dharma Negara Alaya menyebabkan padatnya jadwal layanan. Sehingga diperlukan fasilitas baru untuk menampung seluruh minat dan antusias masyarakat dalam berkesenian serta ekonomi kreatif.

“Kami ingin memberikan ruang bagi anak muda serta pelaku ekonomi kreatif di Kota Denpasar dimana pembangunan creative hub merupakan simpul untuk menampung berbagai  ide-ide kreatif dari para pelaku ekonomi kreatif itu sendiri”, katanya.

Sejatinya, lanjut dia tujuan Pemerintah Kota Denpasar mengembangkan serta penataan creative hub tidak terlepas dari adanya pandemi covid 19. Sehingga  untuk menggerakan kembali roda perekonomian serta memberi ruang kreatif bagi masyarakat, pelaku ekonomi kreatif bahkan sampai seniman di Kota Denpasar pascapandemi melanda diperlukan ide ide kreatif dan solutif.

Sementara Pengelola M Bloc, Jacob Gatot Sura mengatakan, M Bloc merupakan sebuah ruang kreatif bangunan rumah bergaya vintage dengan arsitektur tropis dekade 1950-an yang berdiri dan tertata rapi di pinggir jalan Panglima Polim, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pada zaman dulu rumah-rumah itu adalah rumah dinas Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri).

Jacob menuturkan, sebanyak 16 rumah dinas berubah menjadi deretan kedai dengan merek lokal. Sementara pada bagian belakang deretan rumah terdapat gudang yang terdiri dari 12 buah bangunan. Kini, gudang-gudang tersebut telah beralih fungsi menjadi kedai serta tempat pertunjukan musik.

Pimpinan Eksekutif M Bloc, Handoko Hendroyono menerangkan, sebelum aset bangunan tersebut berubah menjadi creative hub, pihak Peruri sudah memiliki masterplan untuk mengubah kompleks gedung yang berada di Jalan Panglima Polim ini menjadi superblok. Salah satu hal yang paling menonjol dari pengembangan ini adalah tidak adanya ruang parkir kendaraan.

Handoko menuturkan, cara ini dipilih guna mengedukasi sekaligus memaksa publik untuk lebih memanfaatkan fasilitas publik. Tak hanya itu, cara ini diharapkan dapat menghidupkan kembali budaya berjalan kaki. Tujuan pengelola M Bloc Space untuk tidak memberikan tempat untuk parkir justru menambah ruang publik baru. (RO/A-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik