Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
PT Freeport Indonesia (PTFI) menandatangani Kesepakatan Kerja Sama dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) Timika guna merespon insiden
dan keadaan darurat yang terjadi di dalam ataupun di luar wilayah PTFI
sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati. Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Rimba Papua, Kabupaten Mimika, pada
Selasa (23/8).
Penandatanganan Kesepakatan Kerja Sama PTFI dengan Basarnas Timika ini
dilakukan oleh Wakil Presiden Bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja PTFI, Eman Widijanto bersama Kepala Basarnas Timika, George Mercy Randang. Pertemuan juga disaksikan oleh Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob, Deputi Operasi Kesiapsiagaan Basarnas RI Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno, dan Wakil Presiden Bidang Hubungan Pemerintah, Jonny Lingga.
"Tujuan dari kesepakatan kerja sama ini bertujuan untuk membuat kesepakatan tertulis antara PTFI melalui Bagian Emergency Preparedness and Response (EP & R) PTFI dan Basarnas Timika untuk saling memberi bantuan melintasi batas-batas yurisdiksi dalam merespon insiden atau keadaan darurat," kata Wakil Presiden Bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja PTFI, Eman Widijanto.
Lebih lanjut Eman menjelaskan kesepakatan yang dicapai antara PTFI dan
Basarnas Timika mencakup Sistim Komando Insiden di area dalam dan luar
PTFI, Kesiapsiagaan, Komunikasi dan pengelolaan informasi, dan Pengelolaan sumber daya.
Bantuan
Pada kesempatan yang sama, PTFI juga menyerahkan bantuan 800 jaket
pelampung simbolis kepada Basarnas Timika, dalam upaya mendukung
keselamatan masyarakat di pesisir selatan Mimika.
Eman Widijanto menyerahkan bantuan yang diterima oleh Kepala Basarnas Timika, George Mercy Randang.
"Bantuan jaket pelampung dari PTFI kami serahkan melalui Basarnas Mimika sebagai wujud sinergi yang baik antara PTFI dengan Basarnas Timika selaku perwakilan Lembaga Pemerintah. Semoga dapat bermanfaat khususnya bagi masyarakat di wilayah pesisir Mimika dalam melakukan aktivitas mencari ikan ataupun saat melakukan perjalanan menggunakan transportasi air," kata Eman. (N-2)
MoU ini menjadi tonggak penting dalam penguatan kolaborasi lintas sektor untuk menghadapi tantangan kedaruratan di kawasan hutan dan konservasi.
Basarnas menyatakan bahwa proses evakuasi korban insiden kebakaran KM Barcelona 5 di perairan Talise, Sulawesi Utara, kini berada pada fase akhir
Sebanyak 11 orang dinyatakan hilang saat kapal terbalik di Kepulauan Mentawai.
Syafi'i menegaskan bahwa pihaknya sudah bekerja sesuai prosedur. Namun, soal dugaan melakukan kelalaian, dia menilai harus jelas arah tudingan itu.
Kementerian Kehutanan juga akan meningkatkan sertifikasi bagi pemandu wisata dan pendakian, serta menyusun sistem klasifikasi tingkat bahaya jalur pendakian.
Petugas siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar menerima informasi dari salah satu orang tua pendaki, atas nama Ketut Ganes, Senin (30/6) pukul 02.15 Wita
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved