Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
UNTUK mencapai target penurunan stunting di Jawa Barat, Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) bekerja sama dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jabar, memberi pembekalan untuk meningkatkan literasi gizi untuk bidan, termasuk terntang susu anak.
Ketua Harian YAICI, Arif Hidayat mengatakan, Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan pasal 46 menjelaskan bahwa tugas bidan meliputi pelayanan kesehatan ibu dan anak, reproduksi perempuan, dan keluarga berencana. Oleh karena itu, bidan berperan penting dalam mencegah gizi buruk dan stunting.
"Survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 menyebutkan prevalensi
stunting sebesar 24,4%. Angka ini masih jauh dari angka prevalensi yang
ditargetkan dalam RPJMN 2020-2024, yakni 14%," jelasnya.
Oleh karena itu kata Arif, dalam rangka mendukung pencapaian target
penurunan stunting, YAICI bersama IBI Jabar memberikan pembekalan untuk
meningkatkan literasi gizi bagi bidan. Program edukasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan bidan dalam memberikan pelayanan untuk masyarakat, terkait edukasi gizi dan membantu merubah
perilaku dan kebiasaan masyarakat untuk mengonsumsi makanan bergizi.
"Bidan adalah profesi yang dekat dengan masyarakat, sudah sepatutnya
memberikan edukasi gizi yang tepat kepada masyarakat. Bidan sebagai
tenaga kesehatan yang banyak membantu persalinan, tentu juga sangat
dekat dengan masa 1.000 hari pertama kelahiran," ujarnya.
Arif berharap bidan dapat memberikan informasi-informasi yang tepat kepada para ibu. Mereka juga harus memastikan pemenuhan kebutuhan gizi ibu saat hamil, memastikan inisiasi menyusui dini, pemberian ASI hingga pada saat MPASI nanti.
YAICI, tambah Arif, telah lama melakukan edukasi gizi dan memiliki
perhatian terhadap persoalan stunting dan gizi buruk. (N-2)
Kegiatan dikemas dalam format talkshow, workshop, dan nonton bareng, dengan melibatkan para ibu rumah tangga sebagai peserta aktif.
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
Ajang Peduli Gizi 2025 kembali digelar sebagai bentuk apresiasi terhadap individu, institusi, dan pelaku industri yang dinilai telah memberikan kontribusi nyata.
Konsekuensi dari konsumsi susu berlebihan adalah anak akan merasa kenyang dan kehilangan selera untuk mengonsumsi makanan lain. Akibatnya, asupan gizi menjadi tidak seimbang.
Pemenuhan gizi yang cukup dan seimbang tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga sangat menentukan perkembangan kognitif, motorik, hingga sosial emosionalnya.
ICW menyebut program Makan Bergizi Gratis (MBG) hanya menjadi program untuk menghamburkan uang negara. MBG tidak memenuhi standar gizi dan justru berpotensi menjadi pemborosan anggaran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved