Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEKAYAAN alam di kawasan Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, belum habis tergali. Selain hewan purba komodo, ternyata masih ada kekayaan tersembunyi di pulau-pulau dan teluk di sekitarnya.
Mantan petugas jaga Balai Taman Nasional Komodo, Syam Ataupa menuturkan, kekayaan lain di dalam kawasan itu ialah benda-benda kuno yang terbuat dari perunggu dan emas.
"Ada dan masih tersimpan rapi. Tapi saya tidak tahu kondisinya saat ini, kraena saya sudah pensiun,"
Kekayaan lain, lanjut dia, juga berada di dasar laut, berupa mutiara, dengan beragam jenis dan warga. "Ada di Loh Wenci dan Loh Dahsambi. di Loh Kima, Pulau Rinca, sempat digunakan sebagai budi daya mutiara," tandas Syam.
Perburuan
Sementara Yusfron Abdin, warga Desa Komodo, Kecamatan Komodo, juga menyebutkan kekayaan lain ialah sarang burung walet. "Banyak terdampak di gua-gua dan menjadi sasaran pemburu."
Menurut dia, aksi perburuan liar juga masih berlangsung di kawasan Taman Nasional Komodo. "Pemburu mencari sarang burung walet, rusa dan kerbau."
Kasus perburuan di wilayah ini juga mencatatkan kejadian buruk. Empat warga, salah satunya petugas taman nasional, mati tertembak.
"Setahu saya ada puluhan lokasi sarang burung walet. Setiap tahun, pemburu datang untuk memanen," jelasnya.
Tokoh masyarakat Pulau Papagarang, Muhamad Muklis menyatakan seharusnya pengelola taman nasional dan warga bisa hidup berdampingan. "Keberadaan konservasi tidak boleh melupakan warga sekitar. Seharusnya, pengelola konservasi juga bisa membantu taraf kehidupan warga."
Ia menuding terjadinya perburuan oleh warga dan akhirnya menyulut baku tembak dengan petugas taman nasional. "Semoga ada upaya untuk ikut menyejahterakan warga, apalagi pemerintah menaikkan tarif masuk ke Pulau Komodo." (N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved