Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
DINAS Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat merevitalisasi
tambak ikan seluas 7.000 meter persegi. Ini dilakukan untuk mengoptimalkan perikanan.
Kepala DKP Jawa Barat, Hermansyah, melakukan peletakan batu pertama
pekerjaan Rehabilitasi Tambak di UPTD Perikanan Air Payau dan Laut
Wilayah Utara (PAPLWU) Karawang. Tambak tersebut berlokasi di UPTD
Perikanan Air Payau dan Laut Wilayah Utara (PAPLWU), di Desa Pusakajaya
Utara, Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang.
Menurutnya, rehabilitasi tambak tersebut merupakan bagian dari upaya
dukungan pencapaian salah satu sasaran Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Jawa Barat. Antara lain, meningkatnya produksi dan
produktivitas, serta nilai tambah dan daya saing produk kelautan dan
perikanan.
"Pada gilirannya, kami turut mendukung pula terhadap capaian sasaran
gubernur, yaitu Jawa Barat sebagai daerah pertanian, kehutanan, kelautan dan perikanan yang mandiri," katanya, Kamis (21/7).
Selain itu, Hermansyah menambahkan, hal ini sejalan dengan visi dan misi Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan, yaitu menciptakan struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing, melalui peningkatan kontribusi ekonomi sektor kelautan dan perikanan terhadap perekonomian nasional.
"Pada tataran praktis, rehabilitas tambak ini adalah suatu penerapan
atau aplikasi teknologi di bidang budi daya perikanan air payau dan laut, yang dapat dijadikan suatu percontohan di wilayah Provinsi Jawa Barat, dalam mengelola sumber daya perikanan secara optimal," katanya.
Hermansyah menjelaskan, perbedaan dari desain tambak ini dibandingkan
dengan tambak lainnya adalah konstruksinya yang menggunakan beton. Sementara tambak pada umumnya hanya kolam petakan tanah biasa, ataupun
kolam yang dilapis oleh plastik. Dengan konstruksi ini, terdapat
keunggulan yang dapat diraih.
"Antara lain, pekerjaan persiapan dan pemanenan lebih mudah, lebih
optimal dalam mengelola kualitas air, kepadatan tebar benih dapat lebih
tinggi, dan dapat mencapai Tiga siklus tanam dalam satu tahun,"
jelasnya.
Kombinasi ini diharapkan akan memberikan hasil panen yang
relatif lebih baik daripada konstruksi tambak biasa. Dengan adanya keunggulan dari penerapan teknologi budi daya perikanan yang lebih baik.
"Semoga dapat berkontribusi pula pada pendapatan asli
daerah (PAD) yang disetorkan ke kas daerah," harapnya.
Rehabilitasi tambak yang dikerjakan ini adalah suatu pekerjaan
konstruksi fisik yang meliputi area seluas ±7.000 m2. Nantinya, akan
terdiri dari sembilan petakan tambak, berikut kelengkapan pendukungnya
berupa saluran masuk dan buang, sumur air, dan kelistrikan.
"Adapun urutan pekerjaan adalah pengurugan tanah, pemadatan tanah,
pembuatan kolam atau petakan tambak dari beton, pembuatan instalasi
pendukung yaitu saluran masuk dan buang, sumur bor, dan kelistrikan,
serta finishing," katanya. (N-2)
Luhut apresiasi atas keberhasilan diplomasi ekonomi Indonesia dalam menyepakati penurunan tarif tambahan terhadap produk ekspor ke Amerika Serikat (AS),
MGM Bosco Logistics meresmikan fasilitas cold storage guna memperkuat infrastruktur logistik dan memastikan kualitas produk perikanan.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menjalin kemitraan strategis dengan Pemerintah Provinsi Fujian, Tiongkok, guna memperkuat sektor kelautan, perikanan, dan mitigasi bencana kemaritima
DATA Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebutkan total luas terumbu karang di Indonesia mencapai 2,5 juta hektar. Namun, sekitar 70% atau 1,75 juta hektar dalam kondisi rusak
Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (Asprindo) menyatakan kesiapan untuk mengimplementasikan Global Quality and Standard Programme (GQSP) Indonesia Fase 2.
Untuk tahun ini, Dinas Perikanan Batam menargetkan ekspor ikan ke Singapura sebesar 5.500 ton dengan nilai mencapai Rp250 miliar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved