Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Rehabilitasi Tambak, Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat Berupaya Tingkatkan Produktivitas Perikanan

Bayu Anggoro
21/7/2022 21:30
Rehabilitasi Tambak, Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat Berupaya Tingkatkan Produktivitas Perikanan
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat Hermansyah melakukan peletakan batu pertama rehabilitasi tambak di Karawang(MI/BAYU ANGGORO)


DINAS Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat merevitalisasi
tambak ikan seluas 7.000 meter persegi. Ini dilakukan untuk mengoptimalkan perikanan.

Kepala DKP Jawa Barat, Hermansyah, melakukan peletakan batu pertama
pekerjaan Rehabilitasi Tambak di UPTD Perikanan Air Payau dan Laut
Wilayah Utara (PAPLWU) Karawang. Tambak tersebut berlokasi di UPTD
Perikanan Air Payau dan Laut Wilayah Utara (PAPLWU), di Desa Pusakajaya
Utara, Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang.

Menurutnya, rehabilitasi tambak tersebut merupakan bagian dari upaya
dukungan pencapaian salah satu sasaran Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Jawa Barat. Antara lain, meningkatnya produksi dan
produktivitas, serta nilai tambah dan daya saing produk kelautan dan
perikanan.

"Pada gilirannya, kami turut mendukung pula terhadap capaian sasaran
gubernur, yaitu Jawa Barat sebagai daerah pertanian, kehutanan, kelautan dan perikanan yang mandiri," katanya, Kamis (21/7).

Selain itu, Hermansyah menambahkan, hal ini sejalan dengan visi dan misi Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan, yaitu menciptakan struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing, melalui peningkatan kontribusi ekonomi sektor kelautan dan perikanan terhadap perekonomian nasional.

"Pada tataran praktis, rehabilitas tambak ini adalah suatu penerapan
atau aplikasi teknologi di bidang budi daya perikanan air payau dan laut, yang dapat dijadikan suatu percontohan di wilayah Provinsi Jawa Barat, dalam mengelola sumber daya perikanan secara optimal," katanya.

Hermansyah menjelaskan, perbedaan dari desain tambak ini dibandingkan
dengan tambak lainnya adalah konstruksinya yang menggunakan beton. Sementara tambak pada umumnya hanya kolam petakan tanah biasa, ataupun
kolam yang dilapis oleh plastik. Dengan konstruksi ini, terdapat
keunggulan yang dapat diraih.

"Antara lain, pekerjaan persiapan dan pemanenan lebih mudah, lebih
optimal dalam mengelola kualitas air, kepadatan tebar benih dapat lebih
tinggi, dan dapat mencapai Tiga siklus tanam dalam satu tahun,"
jelasnya.

Kombinasi ini diharapkan akan memberikan hasil panen yang
relatif lebih baik daripada konstruksi tambak biasa. Dengan adanya keunggulan dari penerapan teknologi budi daya perikanan yang lebih baik.

"Semoga dapat berkontribusi pula pada pendapatan asli
daerah (PAD) yang disetorkan ke kas daerah," harapnya.

Rehabilitasi tambak yang dikerjakan ini adalah suatu pekerjaan
konstruksi fisik yang meliputi area seluas ±7.000 m2. Nantinya, akan
terdiri dari sembilan petakan tambak, berikut kelengkapan pendukungnya
berupa saluran masuk dan buang, sumur air, dan kelistrikan.

"Adapun urutan pekerjaan adalah pengurugan tanah, pemadatan tanah,
pembuatan kolam atau petakan tambak dari beton, pembuatan instalasi
pendukung yaitu saluran masuk dan buang, sumur bor, dan kelistrikan,
serta finishing," katanya. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya