Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Pemkot Palembang Aktifkan Penyuluhan ke Peternak Hewan Antisipasi PMK

Dwi Apriani
01/6/2022 15:50
Pemkot Palembang Aktifkan Penyuluhan ke Peternak Hewan Antisipasi PMK
Ilustrasi(MI/Dwi Apriani)

DITEMUKANNYA dua kasus penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku pada hewan ternak di Palembang membuat pemerintah setempat memperketat pengawasan. Bahkan kini Pemerintah Kota Palembang melakukan pencegahan dengan berbagai upaya agar tak lagi ditemukan hal serupa.

"Pengendalian PMK ini harus cepat, karena kasusnya sudah ada di Kecamatan Ilir Barat 1. Ada dua hewan yang terkena, satunya sudah kita potong dan satu lagi tahap proses penyembuhan," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan Palembang, Sayuti, Rabu (1/6).

Salah satu langkah pengendalian Pemkot Palembang yakni menyemprotkan disinfektan ke kandang hewan ternak dan memberikan penyuluhan terhadap peternak. Dinas Ketahanan Pangan Palembang juga melakukan pembatasan hewan ternak yang masuk ke Palembang.

"Hewan ternak didatangkan dari Lampung, transit di Tanjung Raja Kabupaten Ogan Ilir. Dari sana kita dapati kasus PMK ini," kata dia.

Pihaknya juga akan lebih memperketat setiap hewan yang masuk ke Palembang, apalagi permintaan hewan ternak kian meningkat menjelang hari raya kurban. ''Tindakannya dengan mengajukan SK penyekatan dari Satgas kepada Wali Kota," timpalnya.

Sedangkan untuk masalah peternak yang akan melakukan pengiriman sapi tetap diizinkan. Namun pengiriman tersebut harus berasal dari zona hijau. "Mereka harus melampirkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan dari pejabat atau otoritas setempat, termasuk komunikasi dari kita bahwa sudah menjalani isolasi selama 14 hari," jelas dia.

Sementara itu, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Sumatra Selatan (PDHI Sumsel) meminta pedagang hewan kurban di Palembang tidak berjualan berpisah atau terpencar. Bahkan pihaknya mendorong agar pedagang hewan ternak berjualan di satu tempat demi mengantisipasi penyebaran PMK yang masih marak. "Langkah ini juga mengendalikan agar PMK tidak berdampak lebih banyak pada hewan kurban," ujar Ketua PDHI Sumsel, Jafrizal.

Ia menyebut, selama ini penjualan hewan kurban dilakukan di jalanan secara terpisah antar pedagang. Hal itu bakal menyulitkan usaha antisipasi penyebaran penyakit pada hewan. ''Kita sarankan agar tempatnya (hewan kurban) itu menjadi satu, di lokasi sama,'' kata dia.

Jika lokasi berjualan berada di satu tempat yang sama, maka tim medis yang telah disiapkan bakal lebih mudah memeriksa kondisi hewan kurban. Lokasi yang disarankan berada di tempat pasar hewan kurban.

"Jadi semua hewan ternak yang diperjualbelikan mudah dikontrol. Jangan sampai nanti penjualan terpisah-pisah dan mengakibatkan kita susah untuk mengontrolnya," jelasnya.

Jafrizal menambahkan, pihaknya bisa memaksimalkan pengawasan hewan kurban jika tempatnya terkonsentrasi. Apalagi jumlah dokter hewan masih kurang untuk semua wilayah Sumsel. "Sudah saya sampaikan kepada Pemkot Palembang. Kami berharap bisa diterima sehingga penyebaran PMK ini bisa dikendalikan," tandas dia. (DW/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya